Jumat, 29 Maret 2024

Diculik Usai dari Masjid, Bocah 13 Tahun di Boyolali Ditemukan Lewat GPS

Murianews
Kamis, 5 April 2018 14:52:45
Rayya, korban penculikan ditemukan selamat. (istimewa)
Murianews, Boyolali – Seorang bocah berusia 13 tahun bernama Rayya Raiz Rabbani, asal Rejosari, Kecamatan Sawit, Boyolali, diculik orang saat pulang dari masjid, Rabu (4/4/2018). Selama 18 jam, bocah itu dibawa lari penculik, dan ditemukan Kamis (5/4/2018) dalam kondisi linglung di Klaten. Bocah ini ditemukan dalam kondisi kebingunan di sebuah musala di Delangu. Korban ditemukan sedang sendirian, sementara pelaku penculikan sudah kabur. Raya, diculik sat pulang salat maghrib dari masjid di kompleks rumahnya. Saat itu, Rayya bersama dua adiknya pergi ke masjid untuk salat. Namun hanya dua adiknya yang pulang, sementara Rayya tak diketahui keberadaanya. Dilansir dari Solopos.com, proses penemuan bocah yang diculik ini pun cukup dramatis. Keluarga yang kebingungan, mencoba menghubungi Rayya melalui nomor ponselnya. Namun panggilan telepon itu justru orang lain yang menerimanya. Pihak keluarga yakin, jika anak itu diculik. Namun saat itu, sang penculik mengatakan tidak ingin menerima uang tebusan, ia hanya ingin merawat dan membesarkan Rayya. “Belum diketahui motif penculik. Dia mengatakan hanya ingin merawat Rayya. Keluarga hingga kini masih berkomunikasi dengan penculik. Tadi sempat menanyakan apakah penculik meminta uang tebusan, namun sang penculik menolak menerima uang,” kata Faisal, paman korban. Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Sawit dan Polres Boyolali. Sembari menunggu hasil laporan, pihak keluarga mencoba terus menghubungi korban, lagi-lagi yang menjawab adalah si penculik. “Jadi ada komunikasi terus melalui Whatsapp dengan si penculik menggunakan ponsel Rayya. Kami sengaja agar data internetnya tidak mati,” ujar Fitria, tante korban. Percakapan melalui Whatsapp dilakukan sejak pukul 06.00 WIB hingga kurang lebih 11.30 WIB. Fitria mengaku mendapat bantuan dari kenalan saudaranya yang merupakan personel polisi. Melalui percakapan Whatsapp akhirnya bisa dilacak posisi pnsel korban melalui GPS. Komunikasi terus dilakukan dengan si penculik. Di sisi lain, keluarga lain mencari lokasi ponsel Rayya melalui bantuan GPS. Sekitar pukul 13.35 WIB, korban ditemukan di sebuah musala di daerah Delanggu. Saat ditemukan Rayya seorang diri dan dalam kondisi bingung. Pelaku penculikan sudah melarikan diri. Fitria juga mengungkap saat diajak chat, pelaku tidak meminta tebusan apapun. Bahkan saat diming-imingi uang pelaku menolak. Pelaku menjelaskan hanya ingin merawat Rayya. “Pelaku pria, alasannya ingin punya anak,” tegas Fitria. Pihak keluarga menduga penculik ada dua orang. Pasalnya, dari cerita Rayya, ia diajak orang naik mobil. Di sisi lain, saat proses penculikan, pelaku secara terus menerus bisa membalas pesan WA, sehingga dimungkinkan ada orang lain yang bertindak sebagai sopir. Namun berdasarkan informasi dari warga, Rayya diantar ke musala menggunakan sepeda motor. Kasus ini hingga saat ini masih ditelusuri aparat Polres Boyolali. Polisi dikerahkan untuk memburu pelaku penculikan. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar