Jumat, 29 Maret 2024

Begini Cara Ganjar-Yasin Agar Emak-emak Tak Jadi TKI di Luar Negeri

Murianews
Senin, 2 April 2018 13:54:27
Taj Yasin saat mengunjungi salah satu pedagang di Kabupaten Pati. (istimewa)
Murianews, Pati – Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu kantong penyuplai tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Dari begitu banyak TKI, sebagian besar didominasi tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di sektor informal. Angka kekerasan terhadap para TKW pun cukup tinggi, dan ini menarik perhatian banyak pihak. Salah satunya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Pasangan ini menyatakan sudah menyiapkan program khusus untuk menekan jumlah TKI dari Jateng. Yakni pembukaan lapangan pekerjaan melalui konsep Ekotren atau Ekonomi Tren. Taj Yasin menyebut, dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup, akan meminimalisir jumlah warga Jateng bekerja di luar negeri. Taj Yasin mengungkapkan, dengan bekerja di wilayah asal, maka akan tercipta produktivitas. "Dengan adanya Ekotren kami membidik warga Jateng tidak jadi pegawai, nyuwun sewu jadi TKI atau TKW, atau pindah ke luar Jawa. Kita dorong membuka lahan ekonomi mandiri," ujarnya. Program ini dipaparkan saat Yasin bertemu Kelompok Ternak Mugi Berkah Perkanas, Rafindo Agro Makmur di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Pati, Minggu (1/4/2018). Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu mengatakan, suatu saat industri akan beralih ke mesin. Maka dari itu, perlu ada perubahan mindset tentang kemandirian ekonomi. Selain itu, juga perlu penyiapan keterampilan dan pembekalan dalam menjalankan usaha. Menurut Yasin, Ekotren tak melulu soal berjualan atau untuk kulakan toko kelontong. "Ekotren tidak hanya di kelontong. Harapan kami saat membahas ekotren ternyata juga membutuhkan daging dari peternak dari ayam, kambing dan sapi. Ini yang kami bidik," ujarnya. Salah satu gagasan yang muncul adalah memfasilitasi belanja hewan ternak untuk kemudian dititipkan ke peternak atau warga. "Kalau di sini sudah ada, maka kita ada keterwakilan peternak. Dari 35 kabupaten kota kita tidak perlu mencari lagi. Atau membikin peternakan untuk support Ekotren nanti," tuturnya. Dengan menyasar seluruh potensi ekonomi yang ada di Jawa Tengah maka Ekotren akan jadi jaringan yang menggerakkan pangsa pasar. "Selama ini,  produk lokal sudah banyak tapi sampai sekarang masih kecil karena sulit memasarkan. Nantinya melalui Ekotren semua permasalahan akan difasilitasi pemerintah," papar Yasin. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar