Kamis, 28 Maret 2024

Di Depan Ida, Nelayan Batang Wadul Karena Merasa Dianaktirikan

Murianews
Senin, 26 Maret 2018 16:29:39
Ida Fauziyah saat mengunjungi TPI Klidang Lor, Batang. (istimewa)
Murianews, Batang – Sejumlah nelayan di Kabupaten Batang mengeluhkan sikap pemerintah, yang mereka anggap menganaktirikan keberadaan mereka. Salah satu kebijakan yang dianggap menyengsarakan nelayan adalah pelarangan kapal cantrang. Keluhan ini dikatakan saat Calon Wakil Gubernur Jateng Ida Fauziyah mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang Lor, Batang, Senin (26/3/2018). Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Batang, Teguh Parmudjo berharap agar pemimpin hanya berpura-pura tidak tahu, dan diam saja saat mereka dirugikan oleh sebuah kebijakan. "Jangan sampai nelayan ini dianaktirikan," katanya. Dia mencontohkan, saat ada aturan tentang cantrang, hampir selama 3 tahun nelayan tidak bisa konsentrasi mencari dan menjual ikan.  "Karena semua sibuk audiensi, hingga demo. Itu sangat menyita waktu para nelayan," ujarnya. Saat ini, lanjut dia, kondisi TPI sudah muncul bau amis. Namun menurutnya hal itu menjadi penanda, bahwa aktivitas nelayan bisa berjalan. Saat ada pelarangan cantrang, TPI tak ada aktivitas. ”Malah dijadikan tempat main futsal," bebernya. Sementara itu, saat berada di TPI, Ida juga menyambangi sejumlah industri pengolahan ikan, salah satunya milik pengusaha perempuan Hj Ismihi. Selain itu, Ida juga melihat industri galangan kapal milik H Nur Haji Slamet Urip. Ida Fauziyah sepakat jika muncul sebuah aturan, juga harus ada solusi jika dinilai merugikan pihak tertentu. "Jadi saya ke sini juga salah satunya untuk mendengar aspirasi dari masyarakat," tandasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar