Jumat, 29 Maret 2024

Diancam Dibunuh, Amat Sholeh Akhirnya Lapor Polisi

Padhang Pranoto
Senin, 26 Maret 2018 16:08:56
Amat Sholeh (kiri) didampingi kuasa hukumnya Abdul Wahit, seusai memberikan keterangan kepada penyidik Polres Kudus, Senin (26/3/2018). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Kudus - Amat Sholeh resmi melaporkan kasus pengancaman yang menimpanya dan keluarganya, ke Mapolres Kudus Senin (26/3/2018) siang. Saat pelaporan ia didampingi oleh pengacaranya Abdul Wahit, dan beberapa pengurus partai pengusung cabup-Cawabup Masan-Noor Yasin. Abdul Wahit, kuasa hukum Amat mengatakan, laporan ini merupakan pembelajaran bagi pelaku. Hanya, ia  tak ingin aksi ancam mengancam ini memengaruhi iklim politik di Kudus. "Setiap masalah pasti ada solusinya tidak perlu melakukan pengancaman. Kalau ancaman ini juga ditanggapi oleh klien saya dengan ancaman, maka akan menciptakan suasana yang tidak kondusif. Penyelesaian model ini (ancaman) bukanlah solusi yang tepat," ungkap Wahit. Menurutnya, ancaman yang dilancarkan oleh pelaku sudah melukai psikis dari keluarga Amat Sholeh. Ancaman itu dilancarkan oleh pelaku dengan kata-kata yang menjurus pada melukai fisik. Baca: Diancam Dibunuh, Timses Masan-Noor Yasin Bersiap Melapor ke Kapolres Kudus Dirinya membenarkan bahwa ancaman tersebut berasal dari lawan politik, Amat Sholeh. Perlu diketahui, Amat merupakan timses dari pasangan Masan-Noor Yasin. "Oleh kerena itu kami laporkan sebagai pengancaman," imbuhnya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Onkoseno G. Sukahar mengaku sudah menerima laporan tersebut. "Laporan tentang pengancaman kita terima dan sedang dalam penyelidikan. Saat ini pelapor (Amat Sholeh) sedang kita periksa dan dalam taraf penyelidikan. Nanti kita analisis perkara tersebut," jelasnya. Ia menyebut, laporan yang masuk ke mejanya tergolong pidana umum. Meski begitu, dirinya masih belum bisa memaparkan detil terkait terlapor dan sanksi yang bisa menjerat pelaku. "Nanti itu, masih dalam penyelidikan. Pelapornya juga masih dalam pemeriksaan," tuturnya. Diberitakan sebelumnya,  ancaman tersebut diterima Amat, karena ia dituduh melakukan black campaign terhadap pasangan calon lain. Ancaman itu dilakukan oleh dua orang yang mendatangi rumahnya di Desa Hadipolo RT 9/RW 1, Kecamatan Jekulo, pada hari Selasa (20/3/2018). Saat itu karena sedang tak berada di rumah, ia tak menemui pengancamnya. "Saat itu yang ada di rumah adalah istri saya dan anak saya yang nomor dua. Di situ istri saya dan seluruh keluarga diancam dibunuh karena dituduh menjelek-jelekan seorang pasangan calon. Perkataanya sih enak saja, mau dipecok-pecok? tak pateni apa tak tebas kabeh saomah (mau dicacah-cacah, dibunuh atau saya tebas seluruh anggota keluarga)," urainya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar