Jumat, 29 Maret 2024

BPSMP Sangiran Ajak Pelajar di Grobogan Peduli Potensi Purbakala Banjarejo

Dani Agus
Kamis, 15 Maret 2018 14:02:40
Pelajar diajak melihat situs penemuan fosil gajah purba di Desa Banjarejo. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan – Ratusan pelajar di Grobogan diajak untuk ikut peduli dan melestarikan potensi purbakala yang sudah ditemukan di wilayah tersebut. Khususnya, penemuan ratusan benda purbakala yang ada di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus. Hal itu disampaikan Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Muhammad Hidayat saat sosialisasi dan penyebaran informasi pelestarian cagar budaya untuk penguatan pendidikan karakter yang dilangsungkan di Balaidesa Banjarejo, Kamis (15/3/2018). Sosialisasi dibuka Kasi Pendidikan NonFormal Disdik Grobogan, Amin Susanto. Sosialisasi dihadiri lebih dari 100 pelajar dan sejumlah guru pada tingkat SMP dan SMA dari tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Gabus, Kradenan, dan Pulokulon. Menurut Hidayat, upaya penyebarluasan informasi tentang nilai penting situs Banjarejo perlu dilakukan kepada generasi muda. Informasi ini perlu ditanamkan sejak dini, agar para pelajar dapat memiliki kepedulian terhadap cagar budaya dan situs purbakala yang berada di sekitar mereka. Melalui sosialisasi dan penyebarluasan informasi ini, diharapkan masyarakat Banjarejo dapat memahami arti penting cagar budaya dan situs purbakala yang merupakan warisan dari generasi terdahulu. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik, diharapkan para pelajar akan turut berperan serta dalam melestarikan cagar budaya dan situs purbakala di daerahnya masing-masing. “Para pelajar dari Grobogan selama ini banyak yang sudah berkunjung ke Meseum Sangiran. Kami juga meminta mereka untuk mengunjungi penemuan di Banjarejo sebagai salah satu bentuk kepedulian,” jelasnya. Lebih jauh Hidayat menyatakan, dari hasil penelitian yang sudah dilakukan selama ini, diketahui jika Desa Banjarejo memiliki potensi arkeologis yang besar. Potensi arkeologis yang terdapat di Banjarejo mulai dari temuan prasejarah, klasik hingga kolonial. Dengan potensi arkeologis yang begitu besar itulah, Banjarejo sudah mendapat perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya dari BPSMP Sangiran yang telah melakukan kegiatan sosialisasi, kajian potensi, pendataan, konservasi fosil dan penataan koleksi untuk mendukung lahirnya Rumah Fosil Banjarejo. “Potensi arkeologis yang begitu besar di Banjarejo menjadikan daerah ini sebagai situs yang penting bagi ilmu pengetahuan. Terutama untuk pemahaman tentang pengetahuan sejarah perjalanan kehidupan,” ungkapnya. Setelah mendapat banyak paparan di balaidesa, peserta sosialisasi juga diajak berkunjung ke museum lapangan yang ada di Dusun Kuwojo. Pada lokasi museum ini sempat ditemukan fosil gajah purba. Kunjungan ke museum lapangan dilakukan guna memperkuat karakter generasi muda yang menjadi peserta sosialisasi. Format sosialisasi kepada pelajar ini juga diintegrasikan dengan penguatan pendidikan karakter dengan berperan aktif dalam usaha pelestarian. Upaya pelestarian bisa dilakukan dalam tingkat yang sederhana. Misalnya, membersihkan lingkungan sekitar museum, sebagai salah satu bentuk penguatan karakter dengan nilai utama nasionalisme dan gotong royong. “Kami senang bisa menghadiri acara sosialisasi tadi. Terus terang, saya dapat banyak ilmu tentang purbakala dengan mengikuti kegiatan ini,” cetus Edi, salah satu peserta sosialisasi. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar