Jumat, 29 Maret 2024

Duh, Jembatan Desa Mantingan Jepara Patah Diterjang Air Bah

Padhang Pranoto
Selasa, 13 Maret 2018 15:09:22
Jembatan penghubung antar RW di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan Jepara patah. Hal itu karena aliran sungai yang ada di bawah sungai menggerus talut hingga menyebabkan pondasi ambrol dan kemudian jembatan patah, Selasa (13/3/2018). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara - Sebuah jembatan penghubung antar rukun warga di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan-Jepara patah akibat tak kuat gerusan air di sungai setempat, Selasa (13/3/2018). Disamping itu, air pun sempat melimpas ke perkampungan dan menggenangi rumah warga di RT 18 dan RT 3 desa setempat. Pantauan MuriaNewsCom, panjang jembatan sekitar 10 meter dengan lebar sekira 2,5 meter. Patahan tepat berada di antara sambungan jalan dengan badan jembatan yang bertumpu pada talut sebelah utara. Akibatnya, warga sekitar bila hendak menuju balai desa atau masjid Agung Mantingan (Makam Kalinyamat), harus memutar 80-200 meter. Lantaran, jembatan tersebut digunakan sebagai alternatif untuk pergi ke tempat tempat tersebut. Khotib perangkat Desa Mantingan menuturkan, patahnya jembatan tersebut terjadi pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Mulanya, di wilayah tersebut hujan turun begitu deras mulai Senin malam pukul 22.00 WIB,  hingga mengakibatkan debit sungai meningkat. "Air datang bersama dengan sampah. Sampah kemudian menyumbat aliran sungai yang seharusnya melewati bawah jembatan, kemudian air menggerus talut bagian utara dan menyebabkan patahnya jembatan itu," tutur dia. Saat ini praktis warga tak bisa beraktifitas melewati lokasi karena jembatan yang patah total. Warga kemudian terpaksa melewati jembatan lain, walaupun harus memutar. Khotib menambahkan, saat air meninggi lokasi disekitar jembatan sempat terendam beberapa saat. Meskipun demikian, air tak sempat masuk ke rumah-rumah warga. "Hanya sampai di teras tidak masuk kedalam. Warga pun tidak ada yang mengungsi," imbuhnya. Pemerintah Desa Mantingan menyiagakan puluhan pasukan oranye, untuk menanggulangi dampak lanjutan. Hal itu mengingat, hujan masih sering turun di wilayah tersebut pada malam hari. "Kami menyiapkan 35 pasukan oranye untuk menanggulangi bencana. Untuk pembenahannya sendiri nanti menunggu bila dana (Dana Desa) masih tersedia, karena sudah dialokasikan untuk pembangunan jalan," tutup Khotib. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar