Jumat, 29 Maret 2024

Seniman Se-Eks Karesidenan Semarang Ikut Semarakkan Hari Jadi Kabupaten Grobogan

Dani Agus
Jumat, 9 Maret 2018 11:09:50
Beragam kesenian se-Eks Karesidenan Semarang disuguhkan dalam event bersama Kedungsepur di alun-alun Purwodadi, Kamis (8/3/2018) malam. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Ratusan warga terhibur dengan penampilan aneka kesenian yang disuguhkan di alun-alun Purwodadi, Kamis (8/3/2018) malam. Pentas kesenian itu dikemas dalam event bersama dari kota/kabupaten se-Eks Karesidenan Semarang atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Kedungsepur’. Yakni, Kabupaten Semarang, Grobogan, Demak, Kendal, Kota Semarang, dan Salatiga. Bupati Grobogan Sri Sumarni terlihat hadir sekaligus membuka acara. Tampak pula para perwakilan FKPD serta pejabat dari Dinas Porapar Jateng, Pemkab Grobogan dan kabupaten/kota di eks Karesidenan Semarang. Pentas kesenian diawali pertunjukkan Song-song Pengayom dari Kendal. Setelah itu dilanjutkan Tari Mahesa Jenar (Demak), Drumbleg dan drama tari (Salatiga) serta ketoprak trutug (Kota Semarang). Pentas selanjutnya menampilkan sendratari terjadinya Rawa Pening (Kabupaten Semarang). Pentas kesenian tradisi lesan dari seniman tuan rumah menjadi penutup acara yang berlangsung hingga menjelang tengah malam itu. Pada setiap pergantian sesi pentas, diselingi kuis dengan pertanyaan seputar budaya dan pariwisata yang ada di wilayah Jateng dan Kedungsepur. “Pentas kesenian yang ditampilkan malam ini bagus-bagus. Saya lihat, masyarakat juga merasa terhibur dengan even bersama Kedungsepur ini,” kata Sri Sumarni. Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Grobogan Marwoto menyatakan, sejumlah daerah menggagas kerja sama pengembangan destinasi dan promosi pariwisata bersama di wilayah Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi (Kedungsepur). Kemudian, disepakati membuat even bersama Kedungsepur sebagai salah satu sarana pengembangan daya tarik wisata, menyusun paket wisata dan membuat event bersama agar wisatawan yang datang tak hanya terpusat di satu daerah. Menurutnya, selama ini wisatawan yang datang ke wilayah Kedungsepur belum tersebar secara merata. Kota Semarang dan Kabupaten Semarang masih menjadi tujuan utama dan wilayah lainnya terkesan masih menjadi perlintasan. ”Kondisi ini salah satunya disebabkan promosi pariwisata yang dilakukan selama ini belum terpadu. Saat ini sudah ada kesepakatan di antara kabupaten/kota untuk mengembangkan wisata bersama diwilayah Kedungsepur,” ujarnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar