Jumat, 29 Maret 2024

PT Nureka Pastikan Semburan Gas di Bendoharjo Grobogan Akan Teratasi dalam Tiga Hari

Dani Agus
Rabu, 7 Februari 2018 20:45:49
Field Manager PT Nureka Ali Magfur (pakai helm) saat mendampingi Muspika Gabus, pegawai dari Dinas Lingkungan Hidup dan Bagian Perekonomian Pemkab Grobogan di lokasi sumur minyak tua. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Masyarakat diminta tidak perlu khawatir terkait adanya semburan gas di pengeboran minyak di kawasan sumur tua di Dusun Bapo, Desa Bendoharjo, Kecamatan Gabus, Grobogan yang muncul sejak dua hari lalu. Hal itu disampaikan Field Manager PT Nureka Ali Magfur di hadapan wartawan yang mengunjungi lokasi pengeboran, Rabu (7/2/2018). “Semburan gas memang mengeluarkan suara gemuruh dan bagi orang awam memang terkesan menakutkan. Saya tegaskan, agar masyarakat tidak perlu khawatir. Soalnya, adanya semburan gas sudah jadi satu paket dan hal ini perlu dimengerti,” katanya. Saat menyampaikan pernyataan itu, ada jajaran Muspika Kecamatan Gabus. Selain itu, ada juga sejumlah pegawai dari Dinas Lingkungan Hidup dan Bagian Perekonomian Pemkab Grobogan. Ali menegaskan, pihaknya secepatnya akan melakukan penanganan semburan gas tersebut. Ditargetkan dalam waktu maksimal tiga hari, semburan gas dari lokasi pengeboran sumur 22 sudah bisa teratasi dengan sempurna. “Beberapa bulan lalu, semburan gas juga terjadi di lokasi pengeboran sumur nomor 24 dan bisa kita tangani dengan cepat. Untuk semburan kali ini, juga akan kita tangani secepatnya. Kita targetkan butuh waktu tiga hari,” tegasnya. Selain menangani semburan, upaya lain yang dilakukan adalah mengatasi material semburan gas bercampur minyak yang keluar dari lokasi pengeboran. Supaya tidak mencemari lingkungan, material dilokalisir dalam beberapa kolam penampungan dan difilterisasi. “Material kita alirkan ke beberapa kolam yang memang sudah disediakan. Ini dilakukan agar mengurangi dampak lingkungan disekitarnya,” katanya. Menurut Ali, kegiatan eksploitasi sumur nomor 22 dalam satu bulan terakhir sudah menghasilkan minyak. Volume yang bisa diangkat sekitar 55 barel per hari. “Sumur nomor 22 ini saya nilai cukup potensial. Sudah cukup banyak minyak yang kita dapatkan,” jelasnya. Ali menyatakan, semburan gas itu terjadi saat proses perbaikan valve atau kran pada pipa pengeboran yang mengalami kebocoran. Upaya mengatasi kebocoran darurat sudah sempat dilakukan dengan memasang klem besi. Namun, pemasangan itu tidak bisa menutup kebocoran dengan sempurna sehingga semburan gas masih bisa keluar. “Jadi kejadian ini bukan sebuah musibah. Dalam proses pengeboran minyak, adanya semburan gas sudah jadi satu paket dan hal ini perlu dimengerti,” katanya pada wartawan, Rabu (7/2/2018). Menurutnya, penggantian kran sebenarnya sudah dijadwalkan sejak dua minggu lalu. Namun, untuk mendapatkan kran itu butuh waktu karena barangnya spesifik dan harus pesan dulu. “Kran sudah kita pesan dan barangnya masih menunggu datang. Sebelum kran kita ganti, sudah ada kebocoran,” jelasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar