Jumat, 29 Maret 2024

Mobil Tempati Lima Besar Penyumbang Inflasi di Kudus

Padhang Pranoto
Jumat, 2 Februari 2018 14:43:04
Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Sapto Harjuli Wahyu (kiri) saat memberikan keterangan pers terkait inflasi di Kabupaten Kudus, Jumat (02/02/2018) di Kantor BPS Kompleks Perkantoran Mejobo. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Kudus - Inflasi Kabupaten Kudus di Januari 2018 mencapai 1,00 persen. Selain beras, cabai rawit, dan daging ayam ras penyumbang inflasi di Kota Kretek adalah mobil dan bensin. "Pada Januari 2018 di Kudus terjadi inflasi sebesar 1,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen atau IHK 138,03, lebih tinggi dibanding Bulan Desember 2017 yang mengalami inflasi sebesar 0,60 persen dengan IHK 136,67," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Sapto Harjuli Wahyu, Jumat (2/2/2018). Dikatakannya, dalam penghitungan inflasi pihaknya mengacu pada volume barang dikalikan dengan kenaikan harga. Pada sektor bahan makanan seperti beras, tuturnya, memang  sempat mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi. Di kelompok bahan makanan, kenaikan indeks mencapai 3,26. Dirinya menjelaskan, ada yang unik pada barang penyumbang inflasi di Kudus, yakni mobil. Di Kota Kretek, kendaraan roda empat itu berada pada urutan lima besar penyumbang inflasi. "Jika dibandingkan dengan enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) yakni Cilacap, Purwokerto, Tegal, Semarang, dan Surakarta, di Kudus Mobil menempati urutan lima besar penyumbang inflasi. Beda dengan kota-kota lain, meskipun mobil termasuk penyumbang angka inflasi, tapi tidak berada di lima besar," tuturnya. Sementara di kota-kota lain inflasi lebih disebabkan kebutuhan domestik rumah tangga, seperti bahan pangan. Hal ini mengindikasikan di Kudus ada kenaikan permintaan terhadap roda empat dan dibarengi dengan kenaikan harga mobil. "Kalau harganya (mobil) tidak naik, maka nantinya yang terjadi tidak inflasi," jelasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar