Jumat, 29 Maret 2024

Tak Kunjung Dihuni, Rumah Khusus Nelayan di Jepara Malah Ditinggali Burung Sriti

Padhang Pranoto
Selasa, 23 Januari 2018 16:20:07
Suasana di Kompleks Rumah Khusus Nelayan, di Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung-Jepara. (MuriaNewsCom)
Murianews, Jepara - Tak kunjung ditempati rumah khusus nelayan, di Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung dijadikan sarang burung dan ditumbuhi belukar. Padahal bantuan dari pemerintah pusat ini, diharapkan membantu nelayan yang kini menghuni daerah yang rawan abrasi atau berada di tanggul-tanggul. Pantauan MuriaNewsCom, kompleks perumahan tersebut sebenarnya sudah berdiri. Terdiri dari 90 unit, rumah khusus nelayan memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari dua kamar, sebuah toilet dan ruang keluarga. Hanya saja, karena belum dihuni, ruang toilet berubah menjadi sarang burung sriti. Sementara itu, belukar tumbuh di sela-sela antar rumah ataupun di teras depan rumah. Selain itu terlihat, saluran pembuangan dari toilet nampak belum tergarap rampung. Sebuah paralon besar berwarna putih, nampak keluar dari saluran pembuangan toilet dan belum disalurkan ke lahan pembuangan. [caption id="attachment_136399" align="aligncenter" width="715"] Kotoran burung Sriti memenuhi salah satu ruangan kamar mandi di rumah yang khusus dibuat kemeterian kelautan untuk nelayan di Jepara. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)[/caption] Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Penataan dan Penataan Kawasan Permukiman Jepara Ashar Ekanto mengaku, hal itu diluar kewenangannya. Lantaran hingga saat ini belum dilakukan serah terima kepemilikan rumah khusus nelayan, dari pusat ke daerah. "Itu kan (rumah Khusus Nelayan) milik Kementrian PU PR Jakarta. Namun serah terima kepada kami (pemkab Jepara) belum ada. Kami masih menunggu," tuturnya, Selasa (23/1/2018). Menurutnya, Pemkab Jepara hanya berwenang untuk menyiapkan lahan dan menyiapkan penghuni. Sampai dengan saat ini pihaknya melihat baru 50 rumah yang sudah layak huni. "Kemarin penjelasannya memang masih akan ada pembenahan di bagian kamar mandi dan perapian alat kelistrikan. Untuk sementara yang sudah siap huni ada sekitar 50 unit. Ditanya mengenai kriteria penghuni, Ashar mengatakan akan berkonsultasi dengan Jakarta. Lantaran, program rumah khusus nelayan di Jateng, baru Jepara yang memerolehnya. Ia melanjutkan, kedepan diperkirakan akan ada penambahan unit lagi. Hal itu karena Kementrian PU PR telah menginstruksikan penyiapan lahan tambahan. "Namun itu kewenangan pusat, kami hanya menyiapkan lahannya saja. Adapun kompleks rumah khusus nelayan pembuatannya dilakukan bertahap, pertama di tahun 2016 dan 2017," terangnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar