Jumat, 29 Maret 2024

Pohon Kantil Berusia 150 Tahun Tempat R.A. Kartini Merenung Tumbang, Apa Maknanya?

Padhang Pranoto
Selasa, 16 Januari 2018 15:03:21
Pohon Kantil di lingkungan Pendapa Kabupaten Jepara Tumbang, Selasa (16/1/2018). (ISTIMEWA)
Murianews, Jepara - Pohon Kantil atau Cempaka Putih (Magnolia Alba) tempat R.A. Kartini (Pahlawan Emansipasi Perempuan) melepas penat dan merenung tentang bangsa tumbang, Selasa (16/1/2018). Lalu apakah makna dibalik kejadian itu? Hadi Priyanto, Ketua Yayasan Kartini Indonesia memaparkan pandangannya. Menurutnya, tumbangnya pohon berusia sekitar 150 tahun dan tinggi mencapai 10 meter itu tak lebih dari kejadian alam biasa. Ia memandang, tak perlu ada upaya pengkultusan terhadap pohon tersebut. "Itu hanya peristiwa biasa, karena pohonnya sudah tua dan karena Jepara semalam diterpa hujan dan angin," ungkapnya. Dirinya mengungkapkan, bahwa memang benar di bawah pohon tersebut Kartini muda sering bermain ataupun merenung. Lantaran di masa mudanya (umur 12,5-16 tahun) ia tak diperbolehkan keluar areal Pendapa Kabupaten Jepara. Selain itu, lokasi pohon tersebut juga berada persis di depan kamar Ngasirah, ibu kandung R.A. Kartini yang saat itu menjadi Garwa ampil atau selir dari RM Adipati Aryo Sosroningrat. Pada masa itu, status garwa ampil lebih rendah dari Raden Ajeng Kartini. "Dalam suratnya pohon tersebut diceritakan sering dibuat oleh Kartini sebagai tempat merenung tentang bangsa. Di situ dia merasa nyaman, kembangnya pun wangi. Diperkirakan usianya lebih tua dari Kartini," bebernya. Dijelaskannya, saat itu ketika tak bisa keluar dari lingkungan Pendapa, pohon kantil tersebut sering menjadi tempat pelepas penat. "Tidak perlu dikultuskan (pohon kantil) apalagi dihubung-hubungkan dengan tahayul. Namun yang perlu diingat adalah ajaran-ajaran Kartini yang lahir dari hasil perenungannya di bawah pohon itu. Semangat Kartini perlu dilestarikan dari generasi ke generasi," pesan Hadi. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar