Jumat, 29 Maret 2024

10 Desa di Dua Kecamatan di Pati Terendam Banjir

Murianews
Sabtu, 6 Januari 2018 13:53:11
Salah seorang warga melintas di tengah air yang membanjiri 10 des di Pati. (Facebook)
Murianews, Pati – Bencana banjir kembali menerjang Kabupaten Pati. Setidaknya ada 10 desa di dua kecamatan yang terendam banjir dan melumpuhkan aktivitas warga lantaran ketinggian air mencapai 30 hingga 60 sentimeter. Berdasarkan data, dua kecamatan yang terendam banjir tersebut adalah Kecamatan Jaken dan Kecamatan Jakenan. Hanya banjir paling parah terdapat di Desa Trikoyo dan Mojoluhar, Kecamatan Jaken. Di dua desa tersebut, ketinggian air mencapai selutut orang dewasa. Selain itu, di Desa Arumanis, Mantingan, Sumberagung, Sumberejo, Lundo, Tegalarum, Kebonturi, dan Sumberan ketinggian air masih berkisar 30 – 50 sentimeter. Kapolsek Jaken AKP Heri Teguh Rusianto menjelaskan, terjadinya bencana alam banjir tersebut disebabkan karena adanya hujan lebat yang terjadi mulai siang sampai petang, pada hari Jumat kemarin. ”Sehingga air mulai menggenangi wilayah Jaken pada malam hari hingga Sabtu dini hari,” kata Heri dilansir dari detik.com, Sabtu (6/1/18). Meski begitu, aa memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kerugian materi terbilang cukup banyak. Area persawahan di kawasan tersebut direndam banjir. [caption id="attachment_135087" align="aligncenter" width="715"] Sejumlah relawan menyiapkan perahu karet untuk melakukan aktivitas di tengah kepungan banjir. (Facebook)[/caption] Rumah warga yang terbuat dari gebyok/papan kayu, ada yang hanyut. Barang-barang milik warga juga ada yang rusak dan sampai saat ini masih didata. Sementara itu, di Kecamatan Jakenan, Kapolsek Jakenan AKP Suyatno menambahkan banjir mulai menerjang sekitar pukul 22.00 WIB malam hingga Sabtu (6/1/18) dini hari. Ketinggian air rata-rata 10 sampai 40 sentimeter. ”Di Jakenan terdapat tiga titik tersebut yang terendam banjir,” tegasnya. Tiga titik tersebut yakni, Jembatan Glonggong sampai pertigaan Glonggong sepanjang 200 meter, dengan ketinggian air kurang lebih 10-40 sentimeter. Pertigaan Glonggong sampai Gereja Glonggong sepanjang 100 meter, dengan ketinggian air kurang lebih 15 sentimeter. ”Yang terakhir di jalan Jakenan-Winong turut Dukuh Bangklean Desa Tambahmulyo juga tergenang," ujar Suyatno. Ia memperkirakan, kejadian tersebut akibat luapan sungai Desa Glonggong karena hujan deras yang mengguyur cukup lama. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Banjir di daerah tersebut sering terjadi dikarenakan meluapnya air dari sungai. Sungai yang bersebelahan dengan jalan raya Jakenan-Winong ketika meluap langsung memenuhi jalan. Hal itu juga diakibatkan sungai tidak mampu menampung debit air kiriman dari Kecamatan Pucakwangi maupun Kecamatan Winong," paparnya. Saat ini, para relawan dari BPBD, kepolisian, dan TNI masih melakukan evakuasi warga di lokasi banjir tersebut. Hingga Sabtu (6/1/2018) siang, para relawan masih bersiaga di sekitar lokasi banjir. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar