Jumat, 29 Maret 2024

6 Bulan Kemiskinan di Jateng Berkurang 253 Ribu Orang

Murianews
Kamis, 4 Januari 2018 14:50:00
Warga miskin mengumpulkan botol plastik untuk dijual. (Murianews)
Murianews, Semarang – Pemprov Jateng mengklaim selama enam bulan di tahun 2017, jumlah warga miskin di provinsi ini turun drastis. Penurunanya tercatat sebanyak 253,23 ribu orang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng, Dadang Somantri mengatakan, pada Maret 2017 jumlah penduduk miskin tercatat 4,450 juta orang (13,01 persen). Namun pada September 2017 ini menjadi 4,197 juta orang (12,23 persen). “Secara nasional, penurunan kemiskinan di Jawa Tengah tersebut merupakan terbanyak kedua setelah Jawa Barat,” katanya. Ia menyebut, selama periode Maret-September 2017, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 73,51 ribu orang. Yakni dari 1,889 juta orang pada Maret 2017 menjadi 1,815 juta orang pada September 2017. Sementara di daerah pedesaan, turun sebanyak 179,72 ribu orang. Dari 2,561 juta orang pada Maret 2017 menjadi 2,381 juta orang pada September 2017. [caption id="attachment_134948" align="alignleft" width="715"] Sumber : Pemprov Jateng[/caption] Penurunan garis kemiskinan tersebut, kata Dadang, sebagian besar dipengaruhi peran komoditi makanan, yaitu mencapai 73,38 persen. Kondisi tersebut tak jauh berbeda pada Maret 2017, di mana komoditi pangan berpengaruh 73,41 persen. Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, daging sapi, telur ayam ras, daging ayam ras, mi instan, dan gula pasir. “Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan di Jawa Tengah di antaranya inflasi yang terkendali. Di mana selama Maret 2017-September 2017 terjadi Inflasi sebesar 1,16 persen. Selain itu Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus meningkat dari 97,50 pada Maret 2017 menjadi 102,56 pada September 2017. Penyaluran beras sejahtera yang juga semakin membaik,” ujarnya. Meski demikian, pemprov masih terus menggenjot penurunan angka kemiskinan pada 2018 ini. Beberapa program telah disiapkan, mulai pada aspek pemberdayaan UMKM, pertanian, industri, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. ”Tentunya, semua itu membutuhkan peran aktif masyarakat maupun stakeholder terkait lainnya,” pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar