Jumat, 29 Maret 2024

Habis Bacok Orang, Anggota Geng Motor di Semarang Nangis di Kantor Polisi

Murianews
Sabtu, 30 Desember 2017 14:07:41
Murianews, Semarang – Geng motor Brutaly Romantic sering meresahkan wrga Kota Semarang. Pasalnya, mereka dikenal sadis dan tak segan-segan melukai seseorang dengan senjata tajam. Padahal anggota geng motor ini sebagian besar masih remaja. Mereka rata-rata masih duduk di bangku SMP dan SMA. Aksi terakhir mereka menyerang Ananda Fajar, warga Sri Rejeki, Kota Semarang. Korban diserang dengan menggunakan senjata tajam, hingga harus dirawat di rumah sakit. Aparat Polrestabes Semarang lanta melakukan pengejaran, dan Jumat (29/12/2017) sore berhasil mengamankan 13 anggota geng motor Brutaly Romantic. Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing. Dari tangan pelaku polisi mengamankan tiga buah clurit, tiga potongan besi berujung tajam, beberapa telepon seluler (ponsel), dan enam sepeda motor milik anggota geng. [caption id="attachment_134534" align="alignleft" width="750"] Anggota geng motor Brutaly Romantic bersujud di kaki ibunya saat ditangkap polisi. Selama ini geng motor ini sangat meresahkan masyarakat. (Istimewa)[/caption] Meski terkenal keji saat beraksi di jalanan, nyatanya ketika berada di kantor polisi mereka jadi mlempem. Bahkan ketika dipertemukan dengan ibunya, anggota geng motor ini menangis dan bersujud di kaki ibunya untuk minta maaf. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji menjelaskan, geng motor ini selama ini sangat meresahkan dan sadis. Karena tanpa sebab, mereka bisa menyerang warga yang melintas di depan mereka dengan menggunakan senjata tajam. Mereka juga kerap menerima tantangan tawuran lewat media sosial dari kelompok lain. “Kalau ada yang melintas di dekat mereka, langsung disabet atau dibacok dengan senjata tajam clurit. Sampai hari ini sudah ada korban, satu orang putus jari tangannya dan robek di bagian dadanya. Memang kalau kita lihat dari sisi usia, mereka masih sangat muda, rata-rata usia 16 tahun dan 17 tahun,” ujarnya. Johan ketua geng motor itu, mengakui sempat ribut dengan korban. Ia menyebut, kelompoknya tak pernah punya dendam dengan korban, dan hanya ingin cari keributan. “Memang ribut tapi enggak tahu apa yang diributkan. Waktu itu minum congyang,” akunya. Saat ditangkap polisi, ia pun menyatakan langsung membubarkan geng tersebut. “Mulai hari ini geng motor Brutaly Romantic saya bubarkan, saya kapok pak,” ujarnya di hadapan polisi. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar