Jumat, 29 Maret 2024

Warga Jateng Lebih Bahagia Ketimbang Jabar dan Jatim

Murianews
Selasa, 12 Desember 2017 14:20:18
Sejumlah siswa di Kabupaten Grobogan terlihat ceria. Indceks kebahagiaan warga Jateng tercatat jauh lebih tinggi bila dibandingkan di Jabar dan Jatim. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat, indeks kebahagiaan warga di Jateng tahun 2017 cukup tinggi. Yakni mencapai angka 70,92. Indeks ini jauh lebih tinggi ketimbang nasional ataupun Jawa Barat maupun Jawa Timur. Indeks kebahagiaan nasional tercatat sebesar 70,69, sementara Jawa Barat hanya 69,58 dan Jawa Timur 70,77. Angka kebahagiaan Jateng tahun 2017 juga naik drastis dibandingkan indeks kebahagiaan pada tahun 2014 yang hanya sebesar 67,81. “Kebahagiaan orang Jateng lebih tinggi dari Nasional. Kita nomor 12, mengungguli Jatim dan Jabar,” kata Kepala BPS Jateng, Margo Yuwono. Tingkat kebahagiaan ini dianggap sebagai salah satu keberhasilan kinerja gubernur dan wakil gubernur Jateng. Beberapa kinerja Gubernur Ganjar Pranowo, yang mendapat perhatian publik ialah reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, penurunan kemiskinan, pembangunan sektor pariwisata, pembangunan rumah sehat layak huni, dan akses kredit bunga rendah untuk UMKM. Komunikasi Ganjar dengan warga yang dibuka seluas-luasnya baik melalui media sosial maupun tatap muka, turut mempengaruhi penilaian publik pada gubernurnya. Tidak hanya keluhan yang disampaikan, publik juga mengapresiasi kebijakan Ganjar dalam pembangunan jalan dan perhatiannya pada warga miskin. Guru Besar Ekonomi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, FX Sugiyanto menilai secara umum program-program Ganjar bisa dikatakan berhasil. Sejumlah program dalam bidang ekonomi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saat ini pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 5,18 persen, lebih tinggi dari Nasional 5,01 persen. “Bicara reformasi birokrasi suka tidak suka Jateng sekarang leader,” tegasnya. Reformasi birokrasi yang patut mendapat apresiasi, menurut Sugiyanto adalah pembangunan sistem GRMS (Government Resource Management System). Dengan GRMS, Jateng bisa menekan kebocoran anggaran. “Ini rintisan birokrasi yang bersih. Setiap orang bisa mengakses dan mengawasi penggunaan sumber daya dari perencanaan dan pelaksanaan,” jelasnya. Dalam hal infrastruktur, Pemprov Jateng juga memiliki peranan signifikan pada infrastruktur pedesaan. Jalan-jalan kampung di desa saat ini mayoritas sudah beton. “Infrastruktur Jateng sangat bagus, dan sekarang ada tren Jateng tujuan investasi, berarti prospeknya bagus, stabilitas sosial jarang ada gejolak, ini tidak lepas dari leadership gubernur,” katanya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar