Jumat, 29 Maret 2024

Keren, Siswa SDN 04 Purwodadi Grobogan Ternyata Pintar Main Ketoprak

Dani Agus
Rabu, 6 Desember 2017 17:00:03
Siswa SDN 04 Purwodadi saat beraksi dalam pentas kesenian tradisional ketroprak di aula UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Purwodadi, Rabu (6/12/2017). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Sebuah pentas kesenian tradisional ketroprak cukup istimewa tersaji di aula UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Purwodadi, Rabu (6/12/2017). Dibilang istimewa karena semua pemain dan kru gamelan yang tampil dalam pentas itu bukan orang dewasa seperti biasanya. Mereka yang tampil dalam pentas ketoprak ini seluruhnya adalah siswa sekolah. Tepatnya, siswa dari SDN 04 Purwodadi, Grobogan. Dalam pentas ketoprak ini mengambil lakon atau cerita “Rebutan Keris Mpu Gandring”. Meski masih anak-anak, namun penampilan yang disuguhkan cukup memukau puluhan penonton. Para pemain terlihat piawai dalam memainkan adegan demi adegan. Dalam pentas selama hampir dua jam itu tidak terlihat rasa canggung atau rasa malu meski mereka dintonton pegawai dinas pendidikan, wali murid serta teman satu sekolahan. “Kami sudah mempersiapkan pentas ini dengan serius. Sebelum pentas, anak-anak sudah latihan rutin hampir tiga bulan. Total ada 18 pemain dan 19 kru karawitan yang terlibat dalam pentas ini. Mereka adalah siswa kelas IV dan V,” kata Kepala SDN 04 Purwodadi Widarti. Ia menyatakan, dalam pentas ketoprak ini sengaja memilik lakon “Rebutan Keris Mpu Gandring”. Lakon ini dipilih untuk menyampaikan satu pesan positif. Yakni, sesuatu hal yang diperoleh dengan cara yang tidak benar maka hasilnya tidak akan bermanfaat. Dalam lakon tersebut, Tohjoyo merebut tahta dengan cara yang salah. Pada akhirnya, ia harus turun tahta dalam waktu singkat. Menurut Widarti, pentas ketoprak itu digelar untuk melihat sampai sejauh mana hasil latihan yang dilakukan para siswa. Yakni, siswa yang mengikuti ekstra kurikuler karawitan dan teater. Selain itu, pentas juga dimaksudkan untuk ikut andil melestarikan salah satu kesenian asli Indonesia agar tidak punah tergerus zaman. (NAK) Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar