Jumat, 29 Maret 2024

Apa Itu Penyakit Difteri? Ini Penjelasan Dinkes Jepara

Padhang Pranoto
Selasa, 5 Desember 2017 15:30:36
Ekspresi anak didik TK Cahaya Nur Kudus ketika disuntik imunisasi measles rubella. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Jepara - Temuan kasus difteri di 20 provinsi meningkat. Provinsi Jawa Tengah menjadi satu di antara wilayah yang melaporkan temuan penyakit tersebut. Di Jepara tahun ini belum ditemukan kasus difteri positif.  Meskipun demikian, Bumi Kartini pernah punya riwayat temuan kasus difteri pada tahun 2014. Satu orang positif terkena difteri, walaupun diketahui selanjutnya orang tersebut bukan berasal dari Jepara.  Baca: Tak Ditemukan Kasus Difteri, Dinkes Jepara Tetap Siaga Lalu apa sebenarnya penyakit difteri itu? Dan Bagaimana pencegahannya? Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jepara M. Fakhrudin mengemukakan, penyakit itu menyerang sistem pernapasan. Adapun penyebabnya adalah kuman Corynebacterium diptheriae.  Tanda-tanda penyakit ini adalah demam, munculnya selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan.  Disamping itu, disertai kesulitan waktu menelan, dan terkadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembekakan jaringan lunak leher. Gejala lain yang dapat muncul ialah sesak napas dan suara mengorok. "Penyakit ini acapkali menyerang anak-anak. Maka dari itu lengkapilah tahapan imunisasinya," katanya, Selasa (5/12/2017).  Sementara itu untuk menghindari penularan, ia menyarankan memai masker. Hal itu karena penyakit itu menular melalui udara.  "Selain itu jagalah kesehatan dan kebersihan. Makan makanan yang bergizi dan disertai dengan olahraga," urainya. Tahun 2017, Dinkes Jepara belum menemukan kasus Difteri. Akan tetapi, pihaknya sempat mendapat laporan akan warga yang diduga difteri.  "Akan tetapi saat diperiksa, yang bersangkutan tak terbukti terkena difteri. Terakhir ada temuan kasus positif tahun 2014, yang bersangkutan mondok di Jepara, tapi aslinya orang Surabaya. Nah saat pulang dan kembali ke pondok ia sudah terkena difteri" tutup Fakhrudin.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar