Jumat, 29 Maret 2024

MQK VI di Balekambang Jepara Hari Ini Dibuka, Ribuan Santri Jadi Peserta

Padhang Pranoto
Kamis, 30 November 2017 18:16:02
Santri di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin, Balekambang, Jepara. Ponpes ini akan menjadi lokasi MQK N VI 2017. (Ponpes Balekambang)
Murianews, Jepara - Musabaqoh Qira'atil Kutub (MQK) Nasional ke VI di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin, Balekambang, Nalumsari, Jepara bakal diikuti 2.680 santri. Kegiatan ini akan dibuka secara resmi pada Jumat (1/12/2017) besok pukul 14.00 WIB.  Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Ahmad Zayadi mengatakan, bila sesuai jadwal, Presiden RI Joko Widodo akan membuka langsung kegiatan tersebut. "Upacara pembukaan akan berlangsung di lapangan Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin, Balekambang, Jepara," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima MuriaNewsCom, Kamis (30/11/2017).  Selain itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama sejumlah menteri kabinet kerja dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.  Persiapan MQK ke VI menurut Zayadi telah mendekati tahap akhir. Para santri dari perwakilan provinsi telah tiba sejak Rabu (29/11/2017). Selain itu, dewan juri juga telah tiba di venue acara pada siang ini. Ada tiga perlombaan pokok dalam MQK. Pertama, lomba membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Total ada 25 bidang yang akan dikompetisikan dan terbagi dalam tingkatan, yaitu: dasar, menengah, dan tinggi. Untuk marhalah ula (tingkat dasar), lanjut Zayadi, ada lima bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), AkhlakTarikh (sejarah), dan Tauhid.  “Marhalah ula diikuti santri yang sudah berada di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal lima belas tahun kurang sehari,” ujarnya. Untuk marhalah wustha (tingkat menengah), ada sembilan bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), Tafsir, HadisUshul Fiqh, Balaghah, dan Tauhid. Bidang ini diikuti para santri yang sudah menetap minimal satu tahun di pondok pesantren dengan usia maksimal 18 tahun kurang sehari. Sedang untuk marhalah ulya (tingkat tinggi), ada 11 bidang lomba. Selain sembilan bidang lomba seperti yang dilombakan pada tingkat menengah, dua lainnya adalah bidang Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. “Marhalah ulya ini akan diikuti santri yang sudah mukim di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal 21 tahun kurang sehari,” urainya. Kedua, lomba debat konstitusi berbasis kitab kuning. Lomba ini akan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris. Ketiga, Eksibisi, yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Nazham yang akan ditampilkan antara lain dari kitab  Alfiyah Ibn Malik (kitab berisi 1000 bait syair tentang ilmu gramatika Bahasa Arab). Selain kegiatan pokok tersebut, ada sejumlah kegiatan penunjang yang dihelat di lokasi MQK. Kegiatan penunjang sifatnya tidak dilombakan. Kegiatan sersebut adalah Halaqah Pimpinan Pondok Pesantren, Sarasehan dan Musyawarah MQK, Bazar dan Pameran Produk Pondok Pesantren, Diskusi Kepesantrenan dan Kitab Kuning, Pentas Seni kaum santri. Menurut Ahmad Zayadi, pentas seni MQK 2017 juga akan menghadirkan Habib Syeikh. Habib Syeikh dijadwalkan mengisi Pentas Seni, pada Sabtu, (2/12/2017), mulai pukul 19.30 WIB. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar