Jumat, 29 Maret 2024

Begini Langkah DPUPR Grobogan untuk Penanganan Tanggul Jebol di Desa Kemloko

Dani Agus
Senin, 27 November 2017 16:13:10
Kepala DPUPR Grobogan Subiyono (dua dari kanan) sedang memberikan pengarahan pada stafnya di lokasi tanggul jebol di Desa Kemloko, Kecamatan Godong, Senin (27/11/2017). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Kepala DPUPR Grobogan Subiyono menegaskan, penanganan tanggul jebol Sungai Jajar di Desa Kemloko, Kecamatan Godong akan segera diprioritaskan. Hal itu disampaikan Subiyono saat meninjau lokasi tanggul jebol di sebelah utara Dusun Margomulyo, Senin (27/11/2017). ”Hari Minggu kemarin, tanggul ini sudah ditangani bersama masyarakat. Namun, pada dini hari tadi tanggul kembali jebol karena meluapnya Sungai Jajar setelah hujan deras,” katanya. Menurut Subiyono, panjang tanggul jebol mencapai 10 meter, lebar 5 meter dengan kedalaman sekitar 4 meter. Selain melibatkan berbagai instansi dan masyarakat, penanganan tanggul jebol ini juga akan didukung alat berat. ”Sore ini alat berat akan kita siapkan dilokasi. Kemungkinan, baru besok pagi mulai dilakukan penutupan tanggul. Sekarang kondisi debit air sungainya masih tinggi. Kita juga sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dalam penanganan tanggul jebol,” jelas mantan Kepala Dinas Pengairan tersebut. Baca: Banjir Bandang di Penawangan dan Karangrayung Grobogan, Ratusan Rumah Tergenang Disinggung penanganan tanggul Sungai Tracak yang menyebabkan banjir di Desa Tunggu, Kecamatan Penawangan, Subiyono menyatakan, sudah mulai dilakukan penanganan. Pihaknya, sudah menyiapkan ribuan karung di lokasi tersebut untuk dipakai menutup tanggul. Sebelumnya, tanggul tersebut sudah jebol pada Kamis (23/11/2017) dinihari. Pada hari Minggu kemarin, warga melakukan gotong royong menutup tanggul dari pagi hingga sore. Baca: Ini Biang Kerok Penyebab Banjir di Kemloko Godong Grobogan Penutupan tanggul jebol juga didukung personil TNI, Polri, DPUPR, BPBD dan instansi terkait lainnya. Rencananya, pada pagi ini, perbaikan tanggul tersebut akan disempurnakan. ”Minggu kemarin, tanggul yang jebol kita tutup dengan 1.100 karung yang diisi tanah. Sekarang, semua karung itu sudah hilang terkena arus air. Selain itu, 60 tiang bambu untuk menahan karung juga hanyut,” cetus Kades Kemloko Suyatin. Menurut Suyatin, jebolnya lagi tanggul tersebut menyebabkan air sungai Jajar kembali mengalir ke areal sawah dan kawasan perkampungan. Namun, hingga pagi ini belum ada laporan rumah yang kebanjiran. ”Air menggenangi sawah dan pekarangan. Tidak ada rumah yang kemasukan air,” jelasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar