Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Brebes Berguru Prosedur Pinjaman dari Pihak Ketiga ke Grobogan

Dani Agus
Selasa, 21 November 2017 20:30:49
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat menerima kedatangan Bupati Brebes Idza Priyanti saat melakukan kunjungan kerja, Selasa (21/11/2017). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Keberhasilan Pemkab Grobogan bisa mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga untuk membiayai perbaikan infrastruktur jalan ternyata mengundang ketertarikan daerah lain untuk menimba ilmu. Salah satunya datang dari Pemkab Brebes yang sengaja datang ke Grobogan untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai prosedur mendapatkan pinjaman tersebut, Selasa (21/11/2017). Rombongan dari wilayah ujung barat Jawa Tengah tiba di Grobogan sekitar pukul 15.00 WIB. Bupati Brebes Idza Priyanti memimpin langsung acara studing banding tersebut. Sejumlah pejabat eselon II ikut mendampingi Idza dalam kesempatan itu. ”Seperti diketahui, pendapatan asli daerah yang kita miliki tidak terlalu besar sehingga butuh sumber dana lain untuk membiayai perbaikan infrastruktur di Brebes. Salah satu yang memungkinkan adalah melakukan pinjaman pada pihak ketiga seperti di Grobogan,” kata Idza. Menurutnya, dana pinjaman diperlukan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur. Prioritas utama adalah perbaikan jalan milik kabupaten. Selain itu, perbaikan infrastruktur lainnya juga jadi sasaran berikutnya. Seperti pasar dan penyediaan layanan kesehatan. Rombongan dari Brebes diterima langsung Bupati Grobogan Sri Sumarni di ruang rapat wakil bupati. Tampak pula dalam kesempatan itu. Kepala DPUPR Subiyono, Kepala Bappeda Anang Armunanto, Kabag Pembangunan Siswanto dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Bupati Grobogan Sri Sumarni menyatakan, pada tahun 2017 ini, pihaknya memang mengajukan pinjaman sebesar Rp 200 miliar melalui Bank Jateng. Seluruh dana pinjaman dialokasikan untuk perbaikan jalan sepanjang 66,3 km yang sudah selesai dikerjakan pada tahun ini, ”Masyarakat sudah sangat menantikan perbaikan jalan tetapi anggaran kita terbatas. Salah satu upayanya adalah melakukan pinjaman,” katanya. Menurutnya, dalam melakukan pinjaman memang butuh proses cukup panjang. Mulai mempersiapkan rencana, membahas dengan dinas terknis terkait serta harus mendapatkan persetujuan dari DPRD. Setelah itu, perlu pula melakukan pengajuan kepada Mendagri untuk mendapatkan persetujuan. Sri menjelaskan, tahun ini dialokasikan dana sebesar Rp 392 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang 141 km yang terbagi dalam 236 paket pekerjaan. Selain pinjaman Rp 200 miliar, dana perbaikan jalan juga berasal dari APBD, dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan keuangan Provinsi Jateng. Ia menambahkan, jalan dengan status milik kabupaten panjang keseluruhan ada 890 km. Dari angka ini, jalan yang kondisinya baik baru 58 persen atau sekitar 500 km. Dengan perbaikan tahun ini, ditargetkan bisa mengurangi ruas jalan rusak sekitar 15,5 persen atau sepanjang 141 km. ”Kita targetkan, pada akhir tahun 2017 ruas jalan yang rusak tinggal 36,5 persen saja. Sisanya akan diperbaiki bertahap pada tahun anggaran berikutnya dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia,” katanya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar