Jumat, 29 Maret 2024

Droping Air Bersih di Jepara Tak Terpengaruh Penutupan Depo Air Minum di Kudus

Padhang Pranoto
Rabu, 8 November 2017 14:49:51
Petugas memasang papan keterangan usaha air pegunungan ditutup, Rabu (8/11/2017). (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Jepara - Proses droping air oleh BPBD Jepara di wilayah yang mengalami krisis air, tak terpengaruh adanya penyegelan depo air pegunungan Muria. Perlu diketahui, untuk bantuan air bersih Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jepara, selama ini bekerjasama dengan depo swasta yang airnya bersumber dari pegunungan Muria.  "Saat ini masih ada dua desa yang masih krisis air di Jepara yakni, Kedung Malang, Kecamatan Kedung dan Raguklampitan Kecamatan Batealit . Terkait penyegelan beberapa depo di wilayah Muria (Kudus), tidak berpengaruh pada aktifitas penyaluran bantuan air bersih. Sebab sumbernya berbeda," kata Jamaludin  Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara, Rabu (8/11/2017).  Sumber air yang digunakan oleh pemasok air bersih BPBD Jepara menurut Jamaludin, berbeda dengan depo air yang kini disegel. Sehingga ia memastikan, bantuan air bersih kepada dua desa yang krisis air tak terpengaruh. Selain dari sumber air pegunungan Muria, pasokan air juga diperoleh dari wilayah Mayong.  "Ambilnya dia ( sumber air depo swasta) memang dari Muria, namun saya tidak tahu apakah dia punya lahan sendiri atau bagaimana, akan tetapi intinya tidak terganggu. Dulu pernah ada kasus itu (isu penutupan depo) namun setelah saya tanyakan tak ada pengaruhnya," ucapnya.  Jamal menuturkan, untuk dua desa itu dijatah droping sebanyak dua kali seminggu. Adapun, batas bantuan air bersih dijadwalkan hanya sampai akhir bulan November, karena intensitas hujan yang telah sering turun.  Terpisah, Kepala BPBD Jepara Lulus Suprayitno mengungkapkan, tidak akan terus-terusan mengandalkan droping air. Pihaknya akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memutus "bencana" tahunan tersebut.  "Ibaratnya, kita tak bisa terus-terusan memberikan ikan. Kita mengajukan beberapa bantuan pembuatan sumur kepada beberapa pihak seperti BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) ataupun Geospasial. Selain itu, untuk diwilayah Kedung, kami juga akan menerapkan panen air hujan, untuk kebutuhan non konsumsi," ujarnya.  Informasi yang dikumpulkan MuriaNewsCom, hari ini ada sebanyak 21 depo air pegunungan Muria yang disegel oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Hal itu karena, dianggap depo air swasta mengeksploitasi air pegunungan untuk keperluan bisnis. Adapun lokasi penyegelan depo air minum berada di Kecamatan Dawe dan Kecamatan Gebog-Kabupaten Kudus.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar