Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Terjebak Lumpur Hutan saat Temui Warga Jateng di Transmigran

Murianews
Senin, 6 November 2017 16:01:42
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengunjungi transmigran asal Klaten di Nagari Padang Tarok Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. (Istimewa)
Murianews, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Minggu (4/11/2017) kemarin mengunjungi warga asal Jateng yang transmigrasi di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Untuk mencapai lokasi transmigran yang berada di tengah hutan itu ternyata tak mudah. Ganjar harus menempuh waktu enam jam dari Kota Padang. Jalan yang dilewati sebagian besar hanya jalan tanah berbatu dengan tanjakan tajam. Jalan tanah ini yang menjadi sangat berbahaya ketika turun hujan. Dan benar saja, ketika hendak meninggalkan lokasi pukul 17.30 hujan turun sangat deras. Wali Nagari Padang Tarok menawarkan rombongan menginap, karena jalanan berupa tanah sangat berbahaya. Namun ditolak karena Ganjar harus segera menuju ke Jakarta. Benar saja, jalan tanah itu berubah jadi lumpur. Meskipun sudah menggunakan mobil SUV 4x4, namun jalan ini tak mudah dilalui. Kekhawatiran sang wali nagari pun terjadi. Mobil Fortuner yang ditumpangi Ganjar terperosok lubang. Bannya ambles, terjebak di kubangan lumpur. Celakanya, mobil petugas polisi dan satpol PP dari Sijunjung yang mengawal rombongan juga ikut terperosok lubang. Di tengah kebingungan, sejumlah warga setempat datang dan menolong. Rupanya, salah satu dari mereka mengenali Ganjar. “Lho Pak Ganjar Pranowo? Kok sampai sini pak,” katanya. Tapi tentu saja tidak banyak dialog mengingat kondisi yang darurat. “Karena kondisi hujan deras dan gelap, alat pun terbatas, butuh waktu setengah jam untuk evakuasi. Dari 9 mobil, ada 3 yang terpaksa ditinggal. Kami sampai hotel di Padang lewat tengah malam,” kata Vino Devanta, ajudan Ganjar.   Sementara saat kunjungan di lokasi transmigrasi itu, Ganjar menjumpai 20 warganya yang seluruhnya berasal dari Klaten. Kedatangan gubernur ini disambut dengan ceria. Tak hanya bersalaman, sebagian langsung memeluk gubernur berambut putih itu. Turut mendampingi Bupati Sijunjung Yuswir Arifin dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng Wika Bintang. Ganjar meninjau lokasi transmigrasi yang sudah dihuni warga sejak 11 bulan silam. Selain mendapat lahan garapan seluas 2 hektare, warga juga mendapat subsidi beras dan sembilan bahan pokok lain. Total ada 112 warga transmigran di Padang Tarok. Selain 20 jiwa asal Jateng, juga ada 17 jiwa dari Kulonprogo Yogyakarta dan warga dari Kabupaten Agam yang rumahnya hancur akibat gempa bumi. Seorang warga, Ribut Junaidi, mengatakan, lahan dua hektare ia tanami bermacam tanaman. Dari ketela, kacang, sawi hingga palawija. “Bibite mbeta saking Jawi, lha niku ingkang didahar pak gub nggih pohung hasil panen (Bibitnya bawa dari Jawa, itu yang dimakan pak gub ya ketela hasil panen),” katanya. Dialog berlangsung meriah dan penuh canda tawa dalam bahasa Jawa. Warga juga mengadukan ke Ganjar soal buruknya sinyal telepon di lokasi itu. Suasana semakin ramai ketika bupati Sijunjung nyeletuk. Ia protes tidak mengerti pembicaraan karena dialognya menggunakan bahasa Jawa. “Nanti saya translate pak bupati,” kata Ganjar disambut tawa hadirin. Selain soal sinyal, beberapa warga juga mengeluhkan masih terbatasnya penerangan dan jalan yang buruk. Senin (6/11/2017) pagi Ganjar sudah berada di Jakarta. Ia mengatakan, kunjungan tersebut selain bersilaturahmi juga untuk memastikan sendiri kondisi warga transmigran. “Masih ada beberapa keluhan dan hari ini saya menandatangani perjanjian dengan Kementerian Desa untuk perbaikan infrastruktur di lokasi transmigrasi,” terangnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar