Jumat, 29 Maret 2024

Dibuatkan Rumah Baru, Pasutri Asal Bawu Jepara Ini Tak Lagi Was-was Tertimpa Atap

Padhang Pranoto
Selasa, 31 Oktober 2017 20:30:49
Pasangan Sanimun dan Rasmi berada di rumah barunya, yang dibuat secara gotong royong oleh Komunitas Jepara Rescue. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara - Sanimun (75) dan Rasmi (70) pasangan suami istri warga Desa Bawu, RT 16/RW 3, Kecamatan Batealit-Jepara kini dapat tidur pulas. Mereka tak lagi khawatir tertimpa atap rumah yang keropos, karena keduanya kini telah dibuatkan rumah baru, oleh komunitas relawan Jepara Rescue.  Meskipun sangat sederhana, rumah yang terbuat dari rangkaian besi  ringan dan bertembok papan fibercement, sudah membuat pasangan itu berbahagia.  "Namung saged maturnuwun, alhamdulillah wong didamelke griya ngeten niki (Hanya bisa mengucapkan terimakasih, alhamdulillah sudah dibuatkan rumah seperti ini)," ujar Rasmi, Sabtu lalu.  Saat malam tiba, keduanya tak perlu lagi mengungsi ke rumah anaknya karena was-was tertimpa atap. Bahkan, kini rumah barunya bisa ditempati oleh keduanya dan seorang cucunya.  Rumah baru pasangan itu, terletak tak jauh dari rumah lawasnya yang berlubang pada bagian atap. Kepada MuriaNewsCom, ia bercerita, gubuk yang dulunya ditinggali sebenarnya adalah sebuah dapur. Dulu keduanya menempati sebuah rumah dari papan kayu yang lebih kokoh.  [caption id="attachment_130069" align="alignleft" width="565"] Proses pembuatan rumah milik Sanimun dan Rasmi dilakukan relawan bersama warga. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)[/caption] Namun, semenjak putri bungsunya menikah, keduanya lebih memilih untuk menghadiahkan rumah tersebut kepada anaknya tersebut. Sementara keduanya pindah ke bangunan dapur yang berada di belakang rumahnya.  Sekitar bulan Agustus tahun ini atau tiga bulan lalu, musibah menimpa pasangan tersebut. Atap dapur yang dijadikan peraduan, roboh. Kabar tersebut kemudian terdengar oleh seorang relawan Jepara Rescue yang kebetulan menjabat pengurus Rukun Tetangga (RT) setempat. Lalu pada akhir bulan Agustus, serombongan relawan pun datang ke kediaman mereka untuk membuatkan rumah baru.  Ahmad Muhlisin, Ketua Relawan Jepara Rescue menyebut setelah mendengar laporan tersebut pihaknya lantas berinisiatif untuk membantu. Setelah beberapa saat menggalang dana dari anggota komunitas dan beberapa perusahaan akhirnya terkumpulah dana sebesar lebih kurang Rp 10 juta.  Lalu pada hari Rabu (30/8/2017), gotong royong pun dilakukan untuk membuatkan rumah baru bagi Sanimun dan Rasmi. Dalam kurun waktu sehari, rumah berpondasi 4x10 meter itu selesai dibangun.  Menurut Muhlisin yang akrab dipanggil Bondan itu, rumah milik pasangan tersebut sudah pernah diusulkan dlam pembenahan RTLH. Namun sayang, hingga kini belum ada realisasi.  [caption id="attachment_130070" align="alignleft" width="565"] Potret rumah lawas milik Sanimun dan Rasmi. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)[/caption] "Pembangunan rumah sederhana untuk Mbah Sanimun dilakukan dalam jangka sehari, melibatkan 180 personel relawan kami yang kebanyakan telah ahli dibidang pembangunan, baik dalam las ataupun rancang bangun," ujarnya.  Sementara itu, Petinggi (Kades) Bawu Afif Rokhani berterimakasih atas bantuan relawan tersebut. Ia menyebut aksi tersebut ikut mengurangi jumlah RTLH yang ada diwilayahnya. Selain itu, hal tersebut merupakan bentuk kegotongroyongan dalam mengatasi musibah.  Ia menyebut, di wilayahnya ada sekitar 500 rumah tak layak huni. Namun demikian, 200 diantaranya telah tersentuh pembenahan RTLH bantuan dari pemerintah kabupaten. Kedepan, ia berencana untuk mengajukan bantuan rehab RTLH ke Pemprov Jateng.  "Aksi yang dilakukan ini merupakan bentuk nyata bantuan kepada warga kami yang terkena musibah," tutup Afif.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar