Kamis, 28 Maret 2024

Begini Apiknya Kualitas Tenun Kudus yang Kini Tinggal Sejarah

Faisol Hadi
Selasa, 31 Oktober 2017 16:50:28
Mustamah menunjukkan selendang Tenun Kudus buatannya yang masih tersisa. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Tenun Kudus memiliki ciri khas tersendiri ketimbang tenun lainya. Perbedaan tersebut sangat nampak pada kualitas kain yang halus serta memiliki warna yang kalem. Mustamah (80) warga Desa Kedungsari RT 4 RW 4 Gebog, mengatakan kalau Tenun Kudus terbagi dalam beberapa bentuk. Mulai dari selendang, kain, hingga sarung tenun Kudus. Semuanya memiliki corak warna yang kalem serta kualitas kain yang halus. "Untuk kain tenun memiliki dasar dua warna, yaitu warna hitam dan putih. Warna tersebut merupakan warna dasar  untuk segala jenis," Katanya kepada MuriaNewsCom Selasa (31/10/2017). Untuk proses pembuatannya, kedua bahan dasar tersebut ditenun menjadi bentuk yang diinginkan. Kemudian hasil tenunan di wanter dengan berbagai warna. Baca: Tak Ada Penerus, Tenun Kudus Tinggal Sejarah Untuk selendang, diberi warna biru tua, sedangkan untuk Sarung Kluwung (sarung khas Kudus) diberi warna hijau dengan pinggiran pelangi. ”Hasilnya, tenun Kudus sangat diminati di pasaran. Selain warna kalemnya, kualitasnya juga tak diragukan dan sangat kuat,” terangnya. Ia menjelaskan, kuatnya tenun tersebut lantaran serat yang ada sangat padat. Hal itu membuat tenunan selendang ataupun sarung bisa digunakan untuk menggendong benda-benda berat. Selain itu teksturnya juga sangatlah lembut dan tebal. Hal itulah yang menjadikan Tenun Kudus sangat berbeda dengan tenun lainya dan lebih awet dibanding tenun daerah lain. ”Saya masih punya tenun selendang dengan motif garis lurus hitam biru. Hingga kini masih dipakai dan sering dipinjam warga yang hendak melakukan lamaran,” ujarnya. Sayangnya, meski selendang masih ada namun bukanlah asli Kudus. Selendang Tenun Kudus kini dibuat ulang dari Solo dengan model yang mirip namun kualitas yang jauh berbeda. Sedang yang asli, sangat jarang yang memilikinya. ”Saya ada satu, itupun beli second dari tetangga. Padahal dulu yang buat juga saya sendiri,” ungkapnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar