Kamis, 28 Maret 2024

Alamak, Meski Sudah Sering Hujan Permintaan Droping Air di Jepara Justru Meningkat

Padhang Pranoto
Jumat, 13 Oktober 2017 15:59:19
Warga Desa Kedung Malang antre mengisi jeriken, pada saat droping air yang dilakukan BPBD Jepara, beberapa saat lalu. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara - Hujan yang tak merata menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Jepara masih mengalami krisis air. Bahkan di beberapa desa permintaan droping air bersih meningkat drastis.  Seperti di Desa Kedungmalang dan Karangaji, Kecamatan Kedung. Dua desa itu awalnya hanya membutuhkan 6.000 liter air (tiga tangki) per pekan. Kini BPBD Jepara harus menggelontor total 12.000 liter atau enam tangki air per pekan.  "Di Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, kami bahkan mengangkut air menggunakan truk kecil (pikap) dan mengambil air dari sumur dahulu. Sekali angkut biayanya Rp 80 ribu," ujar Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara Jamaludin, Jumat (13/10/2017).  Sampai awal bulan Oktober 2017, ada tujuh desa yang mengalami krisis air. Ketujuh desa itu adalah, Sumberejo, Bategede, Blimbingrejo, Tunggul Pandean, Kalianyar dan Raguklampitan.  Ia memperkirakan, permintaan droping air akan menurun ketika intensitas hujan sudah sering dan merata pada akhir bulan Oktober atau awal November. Namun demikian, berkaca pada pengalaman tahun lalu, untuk wilayah Desa Kedung Malang, Karangaji, Kalianyar dan Sumberejo, krisis air akan berlangsung hingga bulan Desember.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar