Jumat, 29 Maret 2024

Ada Tujuh Titik Rawan Longsor di Jepara, Ini Daftarnya

Padhang Pranoto
Selasa, 10 Oktober 2017 13:30:19
Warga melintasi jalan di lokasi longsor di Dukuh Semliro, Rahtawu, Gebog, Kabupaten Kudus. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Jepara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara meminta masyarakat mewaspadai bahaya tanah longsor memasuki musim hujan. Tercatat ada tujuh kecamatan yang rawan yakni, Nalumsari, Batealit, Mayong, Bangsri, Pakisaji, Kembang dan Keling. Kepala BPBD Jepara Lulus Suprayetno mengungkapkan, ancaman longsor kerapkali menghantui wilayah tersebut. Selain faktor cuaca, penyebab bencana tersebut adalah perubahan kontur tanah yang berubah menjadi lahan pertanian.   "Perubahan kontur tanah menyebabkan longsor kerap melanda saat musim hujan," kata Lulus, Selasa (10/10/2017). Dikatakannya, bencana longsor perlu diwaspadai terutama pada daerah yang terletak di sekitar lereng Gunung Muria. Seperti yang terjadi pada awal tahun 2017, Desa Damarwulan, Kecamatan Keling sempat terisolir karena jalan penghubung menuju luar kampung tertimbun material longsor.   Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga yang berada di daerah-daerah tersebut untuk lebih waspada ketika hujan deras turun dalam waktu yang lama. Disamping kewaspadaan, BPBD Jepara juga telah mendorong langkah preventif agar kejadian longsor dapat diminimalisir. Satu di antaranya adalah dengan menganjurkan penanaman tanaman buah seperti kopi yang dapat "mengikat" tanah. Sehingga kemungkinan terjadinya tanah longsor dapat dikurangi.  "Di beberapa desa sudah mulai menerapkan penanaman tanaman buah, hal itu kami dorong untuk mengembalikan kontur tanah," tutup Lulus.  Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar