Jumat, 29 Maret 2024

Investor yang Masuk ke Jateng Ternyata Segini Banyaknya

Murianews
Selasa, 3 Oktober 2017 15:06:00
Aktivitas pekerja di salah satu pabrik tekstil. Investasi yang masuk ke Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, dan menyerap ratusan ribu pekerja. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Provinsi Jawa Tengah menjadi telah menjadi primadona para investor untuk menanamkan investasinya di wilayah ini. Terbukti, sejak 2013 pertumbuhan investasi meningkat pesat. Hal ini berdampak cukup baik terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengurangan angka kemiskinan. Catatan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, sejak 2013 hingga semester I tahun 2017, terdapat pertumbuhan 5.583 usaha baru di provinsi ini. Ribuan usaha baru ini mampu menarik pekerja sebanyak 541.520 orang. ”Sebaran tenaga kerja terbanyak Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, dan Purbalingga,” kata Kepala DPMPTSP Jateng, Prasetyo Ariwibowo, Selasa (10/9/2017). Sedangkan untuk nilai investasi, pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 46,63 triliun dengan jumlah investor sebanyak 2.068. Jumlah ini tumbuh cukup banyak dari tahun 2015 yang mencapai Rp 26,041 triliun dengan 1.481 investor, Rp 18,5 triliun pada 2014 dengan 407 investor dan Rp 16,9 triliun pada 2013 dengan 293 investor. “Jumlah investasi tersebut berasal dari penanaman modal dalam negeri maupun dari asing,” ujarnya. Bahkan kebijakan pro investasi ini membuat para investor merelokasi pabriknya ke Jawa Tengah. Pada 2015 lalu, ada 47 pabrik teksi direlokasi ke Jateng, dengan serapan tenaga kerja mencapai 70 ribu orang. Jateng juga mengaku siap menerima limpahan pabrik dari Jabodetabek. Kesiapan itu bisa terlihat dari adanya pengembangan kawasan industri di Kabupaten Kendal, yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum seperti rumah susun, sekolah, pasar, taman, rumah sakit dan sejumlah fasilitas lain. DPMPTSP Jateng sendiri kini melayani 166 jenis izin pada 17 bidang dan tercatat telah menerbitkan 8.803 izin sepanjang Januari hingga Agustus 2017. Targetnya pada 2017 ini 12 ribu izin bisa diterbitkan. ”Ini dapat terwujud dengan adanya dukungan pengurusan izin secara online yang memberikan kemudahan dalam proses perizinan,” terangnya. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan sejak awal kepemimpinannya pihaknya telah melakukan reformasi perizinan yang disetujui oleh presiden. Reformasi tersebut yakni terkait penyederhanaan perizinan serta proses yang satu pintu dengan waktu yang singkat. "Kami mendorong setiap kabupaten/kota untuk menyederhanakan perizinan agar ramah investasi. Karena sebelumnya yang menghantui investor adalah diperas oknum dan proses perizinan yang bertele-tele, itu yang dihapus dan sekarang tidak ada lagi,” tegasnya. Pihaknya juga terus menggenjot pembangunan infrastruktur untuk menarik investor masuk ke Jawa Tengah. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar