Kamis, 28 Maret 2024

Bupati Kudus: Hari Jadi untuk Kebahagiaan Seluruh Masyarakat

Murianews
Rabu, 20 September 2017 22:30:37
Bupati Kudus Musthofa memotong tumpeng pada puncak peringatan HUT Kudus, Rabu (20/9/2017).
Murianews, Kudus - Ribuan warga dari berbagai penjuru Kabupaten Kudus memadati Simpang Tujuh, Kudus, Rabu (20/9/2017) malam. Mereka mengikuti kenduri masal peringatan Hari Jadi Kabupaten Kudus yang ke-468. Acara yang digelar bertepatan dengan tahun baru Hijriyah ini sangat menarik. Pasalnya masyarakat dan pejabat berbaur untuk doa dan makan bersama dalam acara yang bertajuk kenduri seribu tumpeng. Salah seorang warga yang hadir yakni Kartika, mahasiswa UGM Jogja. Dirinya berkesempatan menerima potongan tumpeng dari Bupati Kudus Musthofa. Kehadirannya ini memang sengaja untuk bisa turut berdoa bersama untuk Kudus dan tahun baru hijriyah. "Saya sangat senang bisa ikut acara ini. Semoga Pak Bupati bisa memimpin Kudus semakin maju bahkan ke depan bisa memimpin lebih luas," kata Kartika. Kebahagiaan senada juga dirasakan oleh Adi asal Kaliwungu. Dirinya ingin ikut merasakan kebahagiaan di hari jadi Kudus yang jatuh tanggal 23 September. Selama ini Dia mengaku merasakan pembangunan yang luar biasa di era kepemimpinan Musthofa. "Di hari jadi ini saya ingin mengucapkan terima kasih pada Pak Bupati. Di usia 468 tahun ini, Kudus terus berbenah," aku Adi. Acara kenduri ini diawali dengan Khotmil Quran. Menurut Bupati, ini sebagai doa dan penegasan bahwa Kudus adalah religius dan berbudaya sesuai tema tahun ini. Kudus yang agamis selalu berlandaskan pada nilai-nilai agama. Sedangkan seribu tumpeng dimaknai sebagai angka jamak. Yang mengandung maksud berharap keberkahan dan kebahagiaan untuk seluruh masyarakat. Karena Kudus adalah milik bersama. "Malam ini tidak ada batas pejabat dengan rakyat. Semua kebahagiaan ini untuk seluruh masyarakat," kata Bupati. Dia berharap semoga tradisi yang baik ini tetap berlanjut di tahun-tahun mendatang. Termasuk harapannya Kudus lebih baik, dan semuanya mendapat hikmah pada tahun hijriyah. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar