Bus Curug Sewu Terguling di Kendal Diduga Tak Lolos Uji KIR

Bus Curug sewu jurusan Semarang-Sukorejo, terguling di Ketapang, Kendal. Satu orang meninggal dunia dalam kecalakaan tersebut. (Foto : FB @Mustakim Basari Ari)
MuriaNewsCom, Kendal – Kasus kecelakaan bus Curug Sewu yang terguling di Jalan Pantura, Ketapang, Kendal, Rabu (20/9/2017) pagi tadi masih diselidiki aparat kepolisian. Kecelakaan itu menyebabkan satu penumpang tewas dan penumpang lain dilarikan ke rumah sakit.
Tak hanya pihak kepolisian, Dinas Perhubungan Kendal juga akan memeriksa kelaikan bus tersebut. Kasi Pengendalian Operasional dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kendal, Jamian menduga bus yang mengalami kecelakaan itu tidak lolos uji kelayakan.
”Bisa dilihat dari kondisi bus. Nanti akan kami cek,” katanya.
Ia menyatakan, dengan kejadian ini pihaknya akan memperketat operasi bus Kendal-Semarang. Termasuk truk dump yang membawa material tanah dan lainnya.
Sementara itu, Kanit Laka Polres Kendal, Ipda Eko Saefudin menjelaskan kronologis laju bus berdasarkan penuturan sopir antara 60 hingga 70 kilometer per jam.
“Sampai di tikungan Ketapang bus oleng ke kanan dan menabrak median jalan hingga terguling. Korban tewas akibat kecelakaan ini satu penumpang tewas dan lainnya luka,” tuturnya.
Baca : Ngebut, Bus Curug Sewu Terguling di Kendal, Satu Penumpang Tewas
Namun Yoyok Nugroho, sopir bus itu membantah jika bus melaju kencang dan ugal-ugalan. Ia menyubut, saat melewati tikungan, kemudi bus tak bisa digerakkan sehingga kecelakaan terjadi.
“Kecepatannya tidak terlalu kencang, pas di tikungan kemudinya tidak bisa digerakan akhirnya menabrak median dan terguling,” akunya.
Bus Curug Sewu jurusan Semarang-Sukorejo itu berdasarkan pengakuan sopir mengangkut sekitar 25 penumpang. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.15 WIB.
Akibat kecelakaan itu, seorang penumpang, Triyanti, warga Cepiring Kendal, meninggal dunia di lokasi kejadian dan penumpang lainnya, Maylani Puji, warga Cepiring, mengalami luka parah dan dirawat di RSUD Suwondo Kendal.
Editor : Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.