Jumat, 29 Maret 2024

Elpiji 3 Kg Sering Hilang di Pasaran, Ini yang Diinginkan Gubernur Ganjar

Murianews
Jumat, 15 September 2017 14:31:20
Pekerja tengah menata tabung elp0iji 3 kg sebelum didistribusikan ke pengecer. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Kelangkaan elpiji bersubsidi 3 kg di sejumlah daerah di Jawa Tengah, menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia berharap Pertamina mengubah sistem distribusi, sehingga tak ada permainan atau salah sasaran. Ganjar meminta agar distribusi gas elpiji tiga kilogram atau biasa disebut gas melon, dilakukan secara tertutup. Dengan sistem ini maka bisa menutup adanya penyalahgunaan gas bersubsidi tersebut. “Banyak keluhan yang masuk mengenai elpiji. Saya konfirmasi ke Pertamina, katanya justru pasokan gas melon sudah melebihi empat persen dari pasokan biasanya,” katanya. Menurut dia, jika pasokan sudah ditambah, tapi tetap ada kelangkaan gas, dia menduga ada penyimpangan dalam distribusi gas melon. Apalagi penjualan gas bersubsidi yang semestinya khusus untuk warga miskin itu dilakukan secara terbuka, sehingga rentan terjadi penyimpangan. Baca : Harga Gas Elpiji di Pati Melambung Tinggi, Bupati Sinyalir Ada Agen Nakal Untuk mengatasi kelangkaan gas melon, dalam jangka pendek ini gubernur meminta agar dilakukan operasi pasar. ”Untuk jangka pendek, saya minta dilakukan operasi pasar. Dan itu sudah. Kenyataanya, melebihi empat persen dari target yang sudah dialokasikan,” ujarnya. Untuk solusi jangka panjang, politisi PDI Perjuangan ini menyarankan, agar penjualan gas melon dilakukan secara tertutup, seperti distribusi pupuk bersubsidi. Masyarakat miskin yang akan membeli, mesti dilengkapi identitas yang membuktikan dia memang benar-benar warga tidak mampu. Tempat membeli gas bersubsidinya pun harus dikhususkan. Jika hal itu direalisasikan, dia optimistis tidak akan lagi terjadi kelangkaaan gas elpiji tiga kilogram. Editor : Ali Muntoha Baca : Elpiji Tembus Rp 25 Ribu, Warga Mejobo Beralih ke Kayu Bakar

Baca Juga

Komentar