Ketika Dubes Inggris Kepincut Selawatan dan Takjub Melihat Syekhermania

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya bertemu Duta Besar Inggris yang kepincut dengan selawatan dan semangat Syekhermania. (MuriaNewsCom)
MuriaNewsCom, Semarang – Selawatan menjadi tradisi muslim di Indonesia, dan biasa digelar dari pelosok desa hingga ke kota-kota besar. Namun siapa sangka, tradisi ini mampu memikat seorang duta besar Inggris.
Ini diceritakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat itu, sekitar Februari 2016 Ganjar menerima tamu Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Kebetulan Moazzam ini merupakan duta besar pertama di Inggris yang beragama Islam.
Moazzam datang ketika Pemprov Jateng tengah menggelar kegiatan Jateng Bershalawat di halaman Kantor Gubernuran, di Jalan Pahlawan Semarang.
Kegiatan yang diasuh Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf ini memang rutin digelar. Tiap kali digelar, ribuan Syekhermania (pecinta Habib Syech) dari berbagai daerah memenuhi lokasi, dan mengumandangkan puji-pujian untuk Nabi Muhhamad SAW.
Melihat semangat dan gemuruh Syekhermania, Moazzam Malik pun takjub. Ia tak pernah melihat hal yang seperti ini, apalagi di negara asalnya di Inggris.
“Dubes Inggris itu muslim, sama seperti wali kota London. Waktu saya ajak selawatan bersama Habib Syech beliau kaget dan seneng banget, ” kata Ganjar saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al Huda, Desa Jetis, Kecamatan Kutasari, Kebumen, Rabu (13/9/2017) malam.
Tanpa diduga sebelumnya, saat mengikuti lantunan selawat bersama ulama berciri khas syiar dakwah melalui selawat itu, Dubes Inggris tampak kegirangan. Kepada Ganjar, Moazzam Malik tak henti-hentinya mengucapkan keheranan, sekaligus senang bukan kepalang melihat suka cita ribuan jemaah melantukan doa dan selawat.
“Beliau kaget. Katanya pengalaman orang berkumpul berselawat baru dialaminya di Indonesia. Dia bilang begini, ‘kok bisa seperti ini orang banyak bisa berkumpul. Mereka bayar berapa? Karena di Inggris tidak ada’, ” ujarnya.
Baca : Ganjar : Tak Mau Digelitiki Agar Tak Korupsi, Ya Pakai OTT
Sejak saat itu, Moazzam Malik bahkan kerap menghubungi Ganjar dan ingin diajak berselawat bersama. Permintaan serupa juga diungkapkan saat keduanya kerap bertemu di suatu acara di Jakarta.
“Dia bahkan pengen diajak lagi. Pernah juga orang Australia juga ”gedek-gedek” (terheran) saya ajak selawatan. Dia juga heran bukan main, ” kata Ganjar.
Ganjar berpandangan pengalaman bersama Dubes Inggris itu menunjukkan kuatnya keberagamaan umat muslim Indonesia. Hal itu menjadi kekuatan yang harus dilestarikan sebagai bukti Islam Rahmatan lil Alamin.
“Saya ikut selawatan Habib Syeikh awalnya tidak sengaja. Ketika bertemu beliau (Habib Syeckh) saya diajak untuk menggelar acara bersama, sejak itu Jateng Bershalawat ada di mana-mana. Terakhir kemarin di Rembang juga penuh, ribuan orang,” pungkasnya.
Editor : Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.