Jumat, 29 Maret 2024

Polda Bakal Hadang Massa Aksi Bela Rohingya di Borobudur

Murianews
Selasa, 5 September 2017 11:06:30
Sejumlah massa yang tergabung dalam Sahabat Muslim Rohingya melakukan aksi di Kedubes Myanmar, Jakarta, Senin (4/9/2017). Polda Jateng tak mengeluarkan izin aksi bela muslim Rohingya di Candi Borbudur. (Foto : Inilah.com)
Murianews, Semarang – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah tak memberikan izin kepada ormas yang berencana menggelar aksi solidaritas bela muslim Rohingya, yang akan dilakukan di Candi Borobudur, Jumat (8/9/2017). Polda akan melakukan tindakan-tindakan antisipasi untuk membendung pergerakan massa ke candi terbesar di Jawa tersebut. Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono memastikan, polisi akan melakukan penyekatan di tiap-tiap polres untuk menggagalkan aksi mobilitas massa ke Candi Borobudur. “Kepolisian tetap memberikan kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya terkait Rohingya di tiap-tiap kabupaten dan kota masing-masing. Jangan di Candi Borobudur,” katanya kepada wartawan. Ia mengatakan, mekanisme tentang penyampaiakan pendapat di muka umum sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Ia menilai akan lebih banyak hal yang merugikan jika aksi tersebut digelar di Borobudur. "Borobudur bukan saja tempat ritual agama Budha, tetapi juga aset nasional dan bahkan masuk dalam cagar budaya," ujarnya. Ia memastikan, pihaknya tak akan mengeluarkan izin. Terlebih Candi Borobudur tak memiliki keterkaitan apapun dengan Myanmar. Kapolda menjelaskan, Candi Borobudur tempat ibadah dan ritual umat Budha, selain itu juga merupakan situs yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO, sehingga menjadi obyek vital yang harus dijaga. Baca : MUI Jateng Desak Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicabut Selain polda yang tak akan mengeluarkan izin, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jateng, juga melarang warga Muhammadiyah untuk mengikuti aksi tersebut. Ketua PW Muhammadiyah Jateng, H Tafsir menyebut, pihaknya telah mengeluarkan larangan untuk mengikuti aksi di Candi Borobudur.  “Secara resmi Ketua PP Pemuda Muhammadiyah sudah menyampaikan agar tidak terlibat dengan aksi yang akan dilakukan karena tidak stategis. Seolah Candi Borobudur simbol agama Budha, kalau ini menjadi dasar pemikiran tentunya ini tidak etis, karena seolah-olah kita akan berbenturan antaragama, padahal konsentrasi kita pada misi kemanusiaan,” ujarnya. Misi bantaun kemanusian yang diusung Muhammadiyah Jawa Tengah,  akan dilakukan mulai hari ini Selasa (5/9/2017) hari ini dengan mendirikan posko bantuan kemanusian untuk kaum rohingnya di Myanmar. Bantuan berupa pengobatan maupun materi lainnya, akan mulai di kumpulkan dengan dibentuknya posko di kantor wilayah seluruh kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar