Jumat, 29 Maret 2024

Krisis Air Landa Tiga Desa di Jepara

Padhang Pranoto
Selasa, 22 Agustus 2017 15:01:34
Ilustrasi
Murianews, Jepara - Krisis air di Jepara mulai meluas. Kini ada tiga desa di dua kecamatan yang telah mengajukan permintaan droping air bersih, yakni Kedung Malang-Kedung, Kalianyar-Kedung, dan Raguklampitan-Batealit. Kasi Rehabilitasi dan Rekondisi BPBD Jepara Jamaludin mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan air pada tiga desa tersebut. Dirinya menyebut, proses bantuan dilakukan dengan memberikan tandon air di beberapa titik yang kemudian diisi dengan air bantuan dari pemerintah. "Seperti Desa Kalianyar, kita sudah mengirimkan tandon air kemudian sudah diisi dengan air bantuan. Kami jatah untuk di sana selama dua sampai tiga hari. Namun jika membutuhkan, setiap saat pemerintah desa bisa berkoordinasi dengan kami (BPBD)," ujarnya, Selasa (22/8/2017). Ia mengatakan, dua dari tiga desa yang kini kekurangan air yakni Kedung Malang dan Kalianyar sejatinya telah tersalur fasilitas PDAM. Hanya saja di musim seperti ini, kondisi sumber air baku penyedia air bersih tersebut tidak maksimal, sehingga tidak mengalir ke dua desa itu.  "Sementara kalau di Raguklampitan memang belum ada PAM. Kalau ngangsu (mengambil air) pun jauh karena letaknya berada di atas. Sehingga meminta bantuan dari BPBD untuk droping air," tambahnya. Menurutnya, hingga medio bulan Agustus 2017 pihaknya belum menerima permintaan droping air dari desa lain Jamaludin mengatakan, pihaknya telah memetakan beberapa daerah yang rentan kekeringan. Di antaranya, Raguklampitan, Rajekwesi, Tunngul, Pandean, Bate Gede, Kedung Malang, Karangaji, Gerdu, Kaliombo, Sinanggul dan Kepuh.  Adapun, di tahun ini BPBD Jepara menyiapkan anggaran sebesar Rp 22 juta, guna mengatasi dampak musim kemarau. Dana tersebut digunakan untuk penyaluran air pada daerah yang mengalami kekeringan. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar