Jumat, 29 Maret 2024

Harga Jual Garam di Jepara Turun

Padhang Pranoto
Jumat, 11 Agustus 2017 11:19:48
Garam tampak dipanen di salah satu tambak garam di Kabupaten Jepara, Jumat. (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara - Kebijakan impor garam mulai berpengaruh pada harga jual di kalangan petani. Kini harga komoditas tersebut di Jepara merosot menjadi Rp 1.875 hingga Rp 2.500 per kilogram, dari sebelumnya Rp 3000 per kilogram. Hal itu disampaikan seorang petani garam, di Jepara, Agus. Menurutnya penurunan harga garam dimulai sejak awal minggu ini. "Sejak tiga hari belakangan (Selasa, 8/8/2017) harga mulai turun. Saat ini garam punya saya dihargai sekitar Rp 200.000 per tombong (kemasan 80 kilogram) untuk yang warnanya agak cokelat, sementara yang putih mencapai Rp 250.000 per tombong," ujarnya, Jumat (11/8/2017). Ia mengatakan, penurunan harga garam tersebut disebabkan dua hal. Pertama imbas dari impor garam dan kedua panen raya garam. Dirinya memperkirakan, harga di tingkat petani bisa kembali anjlok, sebab kini produksi garam petani lokal kian meningkat seiring dengan panen raya. "Penyebab turun harga kemungkinan karena impor garam kemarin dan saat ini kan sedang panen garam sebagian besar petani," tuturnya yang bertani di sekitar Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung itu. Agus mengatakan, melimpahnya pasokan garam juga menyebabkan harga tidak sama. Di beberapa tempat ia menyebut, harga garam bisa mencapai Rp 150.000 per 80 kilogram. "Perbedaan harga tersebut dipengaruhi juga karena faktor tempat, misalnya di tempat saya kan dekat jalan harganya bisa segini (Rp 2500 per kilogram) sementara di sana (Bulak Baru) harganya bisa semakin turun. Pertama pasokan melimpah dan kedua yang punya lahan di tempat agak dalam kan terpaksa menjual agak murah, yang penting garamnya laku," urai dia. Terakhir ia menuturkan agar pemerintah membantu para petani supaya harga garam stabil dan tak kian anjlok.  Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar