Selasa, 19 Maret 2024

Sumur Mulai Mengering, Warga Deras Grobogan Ngangsu di Sungai Tuntang

Dani Agus
Jumat, 11 Agustus 2017 09:19:09
Sejumlah warga Dusun Krajan Desa Deras Kecamatan Kedungjati, Grobogan mengambil air dari Sungai Tuntang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Dampak kemarau mulai dirasakan warga Desa Deras, Kecamatan Kedungjati, Grobogan. Minimnya hujan yang mengguyur daerah pelosok itu menyebabkan sumur milik warga mulai mengering. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa mengambil air dari Sungai Tuntang yang melintasi desa tersebut. Air dari sungai kebanyakan digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci. Sebagian warga mengambil air dan selanjutnya dibawa pulang ke rumah untuk persediaan. Beberapa warga ada yang mandi dan mencuci di pinggiran sungai. Jarak sungai dengan perkampungan tidak terlalu jauh, sekitar 200 meter saja. Untuk mengisi sumur, warga ada yang memanfaatkan jasa mesin sedot. Sekali pengisian sumur, biayanya Rp 35 ribu. Setelah penuh, air dari sungai yang dimasukkan dalam sumur tidak bisa langsung digunakan. Tetapi harus menunggu dua hari setelah kondisi air menjadi agak jernih, karena sisa lumpurnya sudah mengendap. Air dalam sumur yang diisi dengan mesin sedot ini bisa digunakan selama sepekan untuk mandi dan mencuci. Buat keperluan masak dan minum, warga membeli air isi ulang. Dari keterangan warga, kondisi seperti itu sudah biasa terjadi hampir tiap tahun. Saat kemarau tiba, sumur milik warga mulai berkurang airnya. “Sumur di desa ini kebanyakan tidak ada sumber airnya. Sumur yang dibuat warga lebih berfungsi jadi tampungan air hujan,” kata Kepala Desa Deras Rusdi, Jumat (11/8/2017). Menurut Rusdi, pihaknya sedang berupaya untuk membangun sistem jaringan air bersih. Namun, biaya dan peralatan pendukung masih jadi kendala. “Untuk kebutuhan jangka pendek, kami butuh bantuan air bersih. Kami berharap ada bantuan air,” ujarnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar