Jumat, 29 Maret 2024

Bocah Penderita hydrocephalus di Singocandi Kudus Ini Butuh Bantuan

Faisol Hadi
Kamis, 10 Agustus 2017 18:00:11
Bocah penderita hydrocephalus, Muhammad Farir Khasan (6), warga RT 5/RW 2. Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kudus, hanya bisa terbaring lemah. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus – Bocah penderita hydrocephalus, Muhammad Farir Khasan (6), warga RT 5/RW 2. Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Kudus, hanya bisa terbaring lemah. Putra pasangan Fahrudin (42) dan Maryati (37) itu setiap harinya terbaring di ranjang yang dirancang khusus. Fahrudin yang merupakan pekerja bangunan kewalahan membiayai kesehatan anaknya. Maryati menuturkan, kondisi kelainan pada anaknya diketahui semenjak dalam kandungan. Saat itu, kandungannya diperiksa Ultrasonography (USG) di usia delapan bulan kandungan. Benar saja, saat itu Maryati melahirkan Farir melalui operasi. Kepala Farir terus membesar. Semenjak saat itu, dirinya harus membawa Farir untuk diperiksa kondisi kesehatanya.  Dia kewalahan setiap kali kontrol harus merogoh uang lebih dari Rp 1 juta untuk mengobati. Saat ini, katanya, kondisi kepala si anak tak lagi mengalami pembesaran pascaoperasi di RS Elizabeth Semarang. “Pertama setelah operasi seminggu sekali harus kontrol. Lalu semakin membaik kontrolnya sebulan sekali. Saat ini, masih harus kontrol,” kata dia. Akibat penyakit itu,Fariri sering mengalami panas, kejang bahkan hingga pingsan. Sebagai keluarga yang kekurangan, Maryati berharap ada pihak yang peduli guna meringankan biaya kesehatan si bungsu. Sejak lahir hingga sekarang, keluarga pernah sekali mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah desa setempat. Bantuannya berupa susu formula 400 gram. Kini, keluarga malang ini berharap pemerintah kabupaten atau pihak dermawan lain, bisa membantu meringankan biaya pengobatan Farir. Keluarga Maryati juga tak mempunyai BPJS.  Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar