Jumat, 29 Maret 2024

Petani Bawang Merah Grobogan Dibikin Melek Metode Soil Block

Dani Agus
Kamis, 27 Juli 2017 17:07:59
Petani bawang merah dari Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu mendapat pembelajaran cara membuat persemaian biji menggunakan soil block, Kamis (27/7/2017). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Inovasi untuk mempermudah pembuatan benih bawang merah melalui sistem true seed shallot (TSS) atau tanam biji dikenalkan pada petani di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Grobogan, Kamis (27/7/2017). Yakni, melalui metode persemaian biji menggunakan soil block. Pengenalan metode melalui kegiatan temu lapang ini diberikan tim ahli dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah yang dipimpin Profesor Agus Hermawan. Hadir pula dalam kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pertanian Grobogan Ahmad Zulfa Kamal dan sejumlah pegawai di bidang hortikultura. TSS merupakan cara penanaman dengan menggunakan biji bawang merah. Selama ini, penanaman yang lazim dilakukan petani adalah menggunakan umbi bawang merah. Pada penanaman bawang merah sistem TSS, biji disemai di lahan dan butuh areal cukup luas. Dengan metode soil block, biji bawang merah cukup ditempatkan pada media tertentu yang dipadatkan dan membentuk media padat. Saat proses pembuatan soil block, di tengah media sudah otomatis terdapat lubang untuk menaruh biji bawang merah yang akan disemai. Melalui metode ini, memungkinkan petani untuk menghasilkan bibit bawang merah dengan perakaran yang bagus dan bisa tumbuh dengan baik ketika nantinya dipindah tanam ke lahan. Dengan metode ini, petani tidak perlu butuh lahan luas untuk membuat bibit lewat TSS. Tetapi, bisa memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah dengan diberi peneduh. Selain dikenalkan, tim ahli juga mengajari langsung para petani cara membuat soil block. Kemudian, pihak BPTP Jateng juga memberikan peralatan untuk membuat soil block bagi petani. Diharapkan, nantinya petani dari Desa Kandangrejo bisa menjadi penangkar benih TSS lewat metode soil block tersebut. Profesor Agus Hermawan menyatakan, tujuan temu lapang tersebut di antaranya adalah untuk menyebarluaskan inovasi pengembangan produksi umbi benih bawang merah asal biji (TSS). Yakni, melalui metode tanam benih langsung (tabela) dan pindah tanam dari media soil block pada petani. “Melalui kegiatan ini juga bertujuan untuk mempercepat alih inovasi pengembangan produksi umbi benih bawang merah asal biji (TSS). Pada tahun 2017 ini, BPTP Jateng bekerjasama dengan Dinas Pertanian Grobogan serta petani kooperatif  membuat demplot percontohan di Kandangrejo,” jelasnya. Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto menambahkan, sejauh ini, penamanan bawang merah dengan TSS sudah cukup familiar dengan petani. Setidaknya, petani di tiga kecamatan sudah berhasil membudidayakan bawang merah dengan TSS. Yakni, Kecamatan Klambu, Tanggungharjo, dan Penawangan   Editor : Akrom Hazami  

Baca Juga

Komentar