Kamis, 28 Maret 2024

Alumni TBS Kudus Luncurkan Buletin Jumat Aulawi

Kholistiono
Jumat, 7 Juli 2017 09:07:03
KH Choiruzyad TA sedang menyampaikan ceramah dalam Halaqoh Kubro di halaman MA NU TBS Kudus. (Dok IKSAB)
Murianews, Kudus - Ikatan Alumni Madrasah NU TBS Kudus (IKSAB) menggelar Halaqoh Kubro di halaman Madrasah TBS Jalan KH Turaichan Adjhuri 23 Kudus pada Kamis (6/7/2017) malam. Di tengah berlangsungnya pertemuan itu, ribuan alumni yang mendaulat diri sebagai penerus Sunan Kudus meluncurkan sebuah buletin.  Berdasarkan rencana buletin tersebut akan dibagikan ke masjid yang ada di Kudus. Yaitu pada pelaksanaan ibadah salat Jumat. Bagi masyarakat di luar kotadapat mengakses secara online atau mengunduh di situs santrimenara.com. Abdulloh Hamid mewakili Pengurus Pusat IKSAB dalam sambutannya mengatakan sebagai santri yang pernah mengaji di Kudus dirinya mengajak semua alumni meniru jejak Sunan Kudus. Menurutnya, Sunan Kudus selain dikenal sebagai salah satu anggota Walisongo dengan gelar Waliyul Ilmi juga sangat toleran. "Salah satu ajaran Sunan Kudus itu memiliki jiwa toleran. Jadi pertemuan kali ini kami ingin meneguhkan pada titik itu baik laku dan tulisan melalui buletin Aulawi" terangnya Dalam buletin tersebut nantinya tersaji berbagai macam tulisan ringan bertema menarik yang berkaitan dengan masalah sosial masyarakat. Terlebih kata Hamid, menyangkut urusan agama dan laku kebudayaan nusantara. "Kita sudah bentuk tim dan tema selama setahun ke depan sudah ditentukan. Fokus masalah agama dan sosial dengan referensi ulama di Kudus," paparnya Menurut Hamid, saat ini banyak sekelompok masyarakat yang semena-mena melakukan tindak kekerasan atas nama agama. Parahnya lanjut dia, kondisi itu bertolak belakang dengan ajaran agama apapun. Pihaknya berharap alumnus TBS Kudus yang turut menghadiri Halaqoh Kubro kali ini dapat berbagi peran dengan pemerintah untuk bersama-sama memberantas benih terorisme berkedok agama.  "Karena itu kita mulai dari Kudus dari masjid yang ada dengan memberikan konten-konten bernuansa Islam yang sejuk. Masjid sangat strategis apabila sampai kelompok garis keras mendominasi bisa berbahaya bagi negara," tegasnya  Lulusan alumnus TBS tahun 2015 itu optimistis Buletin Awlawi akan diterima masyarakat dan dapat menjadi sebuah bacaan ringan serta sebagai rujukan. Ia mengaku akan sangat berterimakasih apabila pemerintah serta berbagai gerakan anti terorisme turut memberikan koreksi perihal isi. "Edisi perdana ini kami cetak sebanyak1000 eksemplar. Kita bagi secara gratis ke sejumlah masjid yang ada di Kudus berjumlah kurang lebih 664. Semoga bermanfaat itu saja harapan kami sebagai santri," tandasnya Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar