Jumat, 29 Maret 2024

Bupati dan Wabup Rembang Tinjau Pelaksanaan UN di Sejumlah Sekolah

Edy Sutriyono
Rabu, 3 Mei 2017 18:02:40
Bupati Rembang Abdul Hafidz saat berbincang-bincang dengan siswi SMP N 3 Lasem seusai pelaksanaan UNBK. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang - Bupati Rembang Abdul Hafidz meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sejumlah sekolah. Di antaranya SMPN 1 Lasem, SMK NU Lasem yang digunakan oleh siswa SMPN 2 Lasem, SMPN 3 Lasem dan SMP NU Lasem. Setelah itu, bupati meninjau siswa MTs Lasem di MAN Lasem serta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) di  SMPN 1 Pancur. Sedangkan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto meninjau di SMPN 2 Rembang, SMP Muhammadiyah dan MTS Mualimin Mualimat di MA Mualimin Mualimat. Dari hasil pantauan tersebut, menurut bupati, pada prinsipnya pelaksanaan ujian berjalan lancar. Dari segi jaringan sampai pantauan berakhir juga tidak mengalami masalah. "Masing-masing ruang sudah disiagakan operator yang bertugas mengatasi trouble di komputer. Tadi ada satu komputer yang trouble tapi langsung ditangani oleh operatornya," ujar Hafidz. Di setiap sekolah, bupati juga melempar pertanyaan kepada sejumlah siswa terkait lebih memilih mana antara UN manual atau UNBK. Hasilnya, jawaban hampir semua siswa lebih memilih dengan sistem UNBK. Abdul Hafidz menginginkan, di tahun 2018 semua SMP dan MTs sudah melaksanakan UNBK sesuai dengan intruksi dari Kementerian Pendidikan. Untuk itu, pemkab akan mulai menyiapkan sarana dan prasarananya di anggaran perubahan. Untuk sekolah naungan Depag akan berkomunikasi dengan Kemenag Rembang agar tidak ada permasalahan. "Dari hasil tanya-tanya, kurang dari 5 persen yang cenderung memilih manual selebihnya memilih pakai komputer. Mungkin yang memilih manual itu karena dia belum ramah menggunakan komputer, untuk itu pemkab akan back up pengadaan komputer di perubahan," ungkapnya. Di sisi lain, Kepala SMPN 3 Lasem Estu Budi Winarni menyebutkan, sebanyak 192 siswanya mengikuti UN tahun ini di SMK NU Lasem karena baru memiliki 18 unit komputer. Harapannya, pemkab bisa membantu agar sekolah yang dipimpinnya bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Indira Duaty siswa SMPN 3 Lasem mengaku lebih senang melaksanakan UNBK dibanding dengan sistem manual. "Tidak perlu ngurek-ngurek dan pengerjaan jadi lebih cepat,"pungkasnya. Rata- rata pelaksanaan UNBK dibagi menjadi tiga sesi, mengingat jumlah komputer yang terbatas. Minimal sekolah bisa melaksanakan UNBK mandiri jumlah komputer 1/3 unit dari jumlah siswa yang mengikuti UN. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar