Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Haul Sunan Prawoto Pati Dikunjungi Wisatawan Lima Negara

Wisatawan asing mengunjungi kompleks Makam Sunan Prawoto, seusai mengikuti prosesi kirab lurup di Desa Prawoto, Sukolilo, Pati, Kamis (13/4/2017). (MuriaNewsCom/Lismanto)

MuriaNewsCom, Pati – Haul Kanjeng Pangeran Haryo Raden Bagus Mukmin atau yang dikenal dengan Sunan Prawoto ke-39 yang dihelat di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Pati, Kamis (13/4/2017) berlangsung meriah.

Tak hanya dikunjungi wisatawan lokal, haul Sunan Prawoto yang masuk dalam kalender event Kabupaten Pati tersebut menarik wisatawan asing. Kali ini, ada lima wisatawan asing dari lima negara yang mengunjungi haul Sunan Prawoto.

Mereka berasal dari India, Rusia, Slovakia, Ukraina, dan Hongaria. Satu di antara mereka mengaku takjub dengan kebudayaan di Desa Prawoto yang masih lestari hingga sekarang.

Dmitry, misalnya. Warga berkebangsaan Rusia ini sudah beberapa kali menghadiri kegiatan kebudayaan di Indonesia, salah satunya di Desa Prawoto. “Kegiatan kebudayaan yang sangat menarik dan perlu dilestarikan,” ujar Dmitry.

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tidak dimiliki negara lain. Masyarakat Indonesia diakui sangat menaruh hormat kepada leluhurnya, seperti di Desa Prawoto yang memperingati haul leluhurnya setiap setahun sekali dengan kirab budaya dan doa.

“Sepengetahuan saya, Sunan Prawoto merupakan raja terakhir dari Kesultanan Demak, sebuah kerajaan yang sempat berjaya di Nusantara setelah Majapahit. Sepeninggal Sunan Prawoto, muncul sejumlah kerajaan seperti Pajang dan Mataram. Tradisi ini harus dilestarikan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Makam Sunan Prawoto, Ana Mansuran mengungkapkan, haul Sunan Prawoto sudah menjadi adat dan tradisi penduduk untuk menghormati leluhurnya. Bagi warga Prawoto, Sunan Prawoto memiliki  jasa yang besar saat menjadi Sultan Demak sekitar tahun 1546.

“Kirab budaya haul Sunan Prawoto ini terus dilestarikan di Bumi Kasepuhan Bintoro Prawoto. Tujuannya, tak lain untuk melestarikan budaya dan menghormati jasa beliau,” ucap Mansuran.

Kirab budaya sendiri dimulai di balai desa menuju Makam Sunan Prawoto yang berjarak sekitar satu kilometer. Sejumlah masyarakat mengarak lurup atau kelambu baru dan ikan lengkur, serta pusaka Sunan Prawoto sebelum prosesi adat dilakukan di kawasan makam.

Tak hanya wisatawan asing, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Ayu Koes Indriyah didampingi para abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat juga menghadiri prosesi adat kirap lurup Haul Sunan Prawoto. Dia berharap, masyarakat Prawoto bisa terus melestarikan tradisi tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Editor : Kholistiono

Ruangan komen telah ditutup.