Kamis, 28 Maret 2024

Burung Hantu Diklaim Berhasil Tangani Hama Tikus di Pati

Lismanto
Sabtu, 1 April 2017 15:00:43
Bupati Pati Haryanto meninjau tempat karantina burung hantu di Tawangharjo, Wedarijaksa, Pati, Sabtu (1/4/2017). (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Pemberdayaan burung hantu sebagai predator tikus diklaim berhasil menangani hama tikus yang bertahun-tahun menyerang pertanian di Kabupaten Pati. Hal itu disampaikan Bupati Pati Haryanto, Sabtu (1/4/2017). Pada 2013, hama tikus secara membabi buta menyerang sedikitnya 1.615 hektare lahan pertanian di Pati. Para petani sempat dibuat kalang kabut. Geropyokan dan pemasangan setrum tidak berhasil mengatasi ganasnya serangan tikus. Bahkan, tak jarang setrum yang dipasang untuk membunuh tikus justru menewaskan pemilik sawah. Dari keprihatinan tersebut, Pemkab Pati menginstruksikan kepada petani untuk memanfaatkan burung hantu sebagai pemangsa alami tikus. Terbukti setelah burung hantu diberdayakan, populasi tikus mulai menurun. Pada 2014, ada 1.429 hektare sawah yang diserang tikus. Pada 2015, hama tikus hanya menyerang 947 hektare sawah dan tinggal 631 hektare pada 2016. "Hari ini, saya mendampingi petani di Tawangharjo, Wedarijaksa. Para petani gagal melakukan geropyokan. Justru, itu saya anggap berhasil karena sudah tidak ada lagi tikus yang bisa digeropyok sejak burung hantu dimanfaatkan sebagai predator tikus," ucap Haryanto. Selama ini, pihaknya mengaku mendukung program penangkaran burung hantu di sejumlah daerah. Sampai saat ini, sudah ada 1.432 rumah burung hantu yang dibangun secara swadaya oleh kelompok tani, yang sebelumnya diberikan bantuan stimulan. Pati juga memiliki Peraturan Bupati (Perbup) yang secara khusus mengatur perlindungan burung hantu jenis Tyto Alba. Sejumlah upaya tersebut dinilai berhasil memberantas hama tikus secara alami yang pernah menyerang pertanian di Pati secara membabi buta dalam beberapa waktu terakhir. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar