Jumat, 29 Maret 2024

Tiba di Pati, Jenazah Patmi Langsung Dikebumikan Malam Hari

Lismanto
Rabu, 22 Maret 2017 05:00:49
Jenazah Patmi saat akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Larangan, Tambakromo, Pati, Selasa (21/3/2017) malam. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Jenazah Patmi (48), salah satu peserta aksi cor kaki dalam aksi "Dipasung Semen" di Jakarta, tiba di rumah duka Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Pati, Selasa (21/3/2017) pukul 20.30 WIB. Sejumlah ucapan duka cita muncul dari berbagai pihak. Salah satuya, Kepala Staf Kepresidenan RI, Deputi V Kantor Staf Presiden RI, Walhi Foundation, Komnas Perempuan, dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Ratusan peziarah terlihat memadati rumah duka. Usai didoakan, jenazah langsung dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat sekitar pukul 21.30 WIB. "Ibu Patmi ikut berjuang menyelamatkan pegunungan Kendeng. Tidak hanya di wilayah Pati dan Rembang, Ibu Patmi selalu aktif ikut berjuang di wilayah Kendeng Utara. Sampai nyusul ikut nyemen kaki," ungkap Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno, usai mengawal jenazah Patmi dari Jakarta hingga Pati. Saat itu, banyak tim dokter yang aktif memeriksa para peserta yang mengecor kaki. Patmi disebut Gunretno paling sehat di antara para peserta. Setelah beberapa hari di Jakarta, Patmi berniat pulang ke Pati. Namun, Patmi yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini tiba-tiba mengalami sakit. "Ya batuk-batuk begitu, tidak lama akhirnya meninggal dunia. Saya sudah tanya kepada pihak keluarga, Patmi berangkat ke Jakarta pamit untuk memperjuangkan Pegunungan Kendeng dari rencana pendirian pabrik semen," tuturnya. Tim medis menyatakan, Patmi meninggal dunia karena serangan jantung. Namun, sebagian orang menyebut, Patmi terkena angin duduk, sebuah kondisi yang ditandai nyeri pada dada akibat otot-otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar