Jumat, 29 Maret 2024

DPRD Jateng Cium Aroma Persaingan di Balik Penolakan Pabrik Semen di Rembang

Edy Sutriyono
Rabu, 15 Maret 2017 20:00:32
Anggota Komisi D DPRD Jateng saat melihat maket pabrik semen di Rembang. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Rembang – Belasan anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan ke pabrik semen di Rembang pada Rabu (15/3/2017). Dalam kunjungannya itu, mereka mendorong agar PT Semen Indonesia tetap berjalan. Hal tersebut seperti yang disampaikan Mustolih, anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah. Dirinya menyampaikan, jika proyek pabrik semen yang telah menyedot dana Rp 4,6 Triliun harus tetap berjalan. "Jika muncul pro kontra, pihak PT Semen Indonesia jangan menyerah. Harus bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat ke depannya seperti apa. Yang jelas, PT. Semen Indonesia selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak boleh kalah dengan pabrik semen swasta,” katanya. Bahkan menurut Mustolih, dirinya mencium adanya aroma persaingan antarpabrik semen di balik penolakan PT Semen Indonesia yang melakukan ekspansi di Kabupaten Rembang. Kartina Sukowati, anggota Komisi D DPRD Jateng lainnya menyampaikan, jika masyarakat yang menolak kebanyakan khawatir dan mempermasalahkan sumber air akan menurun jika pabrik semen beroperasi.Untuk itu, hal tersebut harus diperjelas dan dirinya menyarankan agar PT Semen Indonesia menggunakan air permukaan, dibandingkan menyedot air bawah tanah. Hal senada juga disampaikan Samirun, anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan. Menurutnya, PT Semen Indonesia tidak hanya sekadar membangun embung guna menampung air hujan. "Pabrik semen jangan hanya membuat embung. Namun juga harus membuat waduk. Sehingga nantinya warga setempat bisa tercukupi airnya, bukan hanya mengandalkan air bawah tanah saja," paparnya. Terkait hal itu, pimpinan proyek Pabrik Semen Indonesia di Rembang, Heru Indrawijayanto mengungkapkan, jika pihaknya memasang 5 titik sumur pantau, termasuk di desa ring 1 pabrik, guna mengetahui debit air bawah tanah. Naik turunnya sumber air, dengan mudah akan diketahui. Selain itu, PT. Semen Indonesia telah membangun embung dan mengoptimalkan sumber air bawah tanah, agar dapat langsung dimanfaatkan masyarakat. Kelak lokasi bekas penambangan, juga bisa dialihfungsikan untuk embung. Warga dipersilakan memanfaatkan dalam rangka menopang sektor pertanian. Kemudian, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terhadap warga yang terdampak  proyek pabrik semen. Hal itu bukan hanya dilakukan di ring satu saja di Kabupaten Rembang, melainkan juga desa terdekat di Kabupaten Blora, yakni Desa Ngampel. "Untuk yang di ring satu, seperti  Desa Kadiwono, Kajar, Timbrangan, Pasucen dan Tegaldowo itu tentunya sudah secara maksimal kita perhatikan. Baik fasilitas desa maupun lainnya. Selain itu, juga ada Desa Ngampel, Blora. Meskipun bukan berada di area Rembang, namun desa itu juga berdekatan dengan lokasi pabrik, sehingga perlakukannya juga sama dengan ring 1," ungkapnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar