Kamis, 28 Maret 2024

Polisi Bekuk 2 Perampok yang Resahkan Warga Jepara

Edy Sutriyono
Kamis, 16 Februari 2017 08:00:18
Dua pelaku perampokan yang berhasil dibekuk jajaran Polsek Batealit, Jepara. (MuriaNewsCom/Edy Sutriyono)
Murianews, Jepara - Kasus pencurian dan perampokan cukup marak di Jepara. Dalam kurun dua pekan terakhir sejak awal Februari, tiga kasus pencurian dan perampokan terjadi di sejumlah wilayah di Jepara.Yang terbaru, jajaran Polsek Batealit berhasil membekuk kawanan perampok yang sudah lama meresahkan warga Batealit. Dua pelaku perampokan yang berhasil dibekuk yakni Saidul Imam (38), warga Desa Gemiring Kidul, Kecamatan Nalumsari dan Nor Ahmad Zaudiyah (27), warga Desa Damarjati, Kecamatan Nalumsari. Mereka kerap beraksi di sejumlah pasar tradisional. Keduanya membawa senjata tajam dalam tiap kali aksinya. Kapolsek Batealit, AKP Hendro Asriyanto menjelaskan, kedua pelaku berhasil ditangkap di Pasar Mindahan Batealit, awal pekan kemarin. Saat itu keduanya tengah berkeliaran di dalam pasar untuk melakukan aksinya.“Mendapatkan laporan jika keduanya berkeliaran, kami langsung datang ke lokasi dan melakukan penangkapan,” kata Hendro. Dia melanjutkan, dua pelaku memang sudah lama diincar jajaran kepolisian. Itu menyusul dua pekan sebelumnya, pihaknya seringkali mendapatkan informasi dari warga soal aksi perampokan yang dilakukan keduanya. Saat tertangkap di Pasar Mindahan, keduanya kebetulan baru selesai merampok di Pasar Mayong dan berhasil mendapatkan kalung emas seberat 10 gram.“Keduanya ternyata merupakan residivis kasus pencurian dan perampokan,” bebernya. Saidul Imam, sebelumnya tiga kali masuk penjara dalam kasus curanmor. Sementara Nor Ahmad Zaudiyah sebelumnya sudah satu kali masuk penjara dengan kasus yang sama. Imam mengaku beberapa hari sebelum tertangkap, melakukan aksi beberapa kali, tetapi gagal mendapatkan hasil. Di antaranya melakukan aksi di Pancur, Kecamatan Mayong dan di Mindahan sendiri. Sasaran empuknya yakni wanita. “Jika di jalan, maka kami melakukan dengan memepet kendaraan korban,” kata Imam yang mengaku bekerja di salah satu pabrik di Semarang ini. Mengenai senjata tajam berupa celurit dan sebilah keris kuno yang dibawa, Imam mengaku hanya untuk jaga-jaga. Keduanya tak menggunakannya untuk mengancam korban. “Keris tua itu peninggalan dari kakek saya. Tidak tahu ada kesaktian apa,” tuturnya. Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar