Murianews, Pati - Kabupaten Pati ditetapkan siaga banjir, setelah bencana banjir melanda sejumlah kawasan hingga menyebabkan beberapa warga mengungsi dan mendirikan tenda pengungsian. Empat posko siaga banjir didirikan, Senin (13/2/2017).
Ketua Radio Antarpenduduk Indonesia (RAPI) Pati Gunawan mengatakan, empat posko didirikan di Desa Kasihan, Sukolilo, Kantor Kecamatan Juwana, Desa Mustokoharjo dan Widorokandang, Kecamatan Pati. "Posko Kasihan untuk mengkover wilayah Kayen dan Sukolilo, Mustokoharjo untuk mengkover Pati dan Gabus, Widorokandang untuk mengkover Pati dan Jakenan, serta Kantor Kecamatan Juwana untuk mengkover wilayah Juwana," ujar Gunawan.
Masing-masing posko dijaga petugas yang berasal dari polisi, anggota TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, relawan bencana RAPI, Tagana, Palupi, PMI, Banser, dan sebagainya. Satu posko didesain untuk bisa menampung hingga 40 relawan.
Dengan berdirinya posko bencana, ia berharap agar relawan bisa siap siaga dalam membantu masyarakat yang saat ini berada dalam bencana banjir. Selain itu, keberadaan posko akan memudahkan untuk melakukan kontrol kepada masyarakat bila sewaktu-waktu ada bencana.
"Posko bencana akan memudahkan koordinasi, apalagi Kodim 0718/Pati dan Polres Pati sangat mendukung dengan adanya sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang mumpuni. Kami berharap, tidak ada lagi banjir sehingga tidak ada warga yang mengungsi," harapnya.
Tercatat, selama 2017, 3.049 rumah di Pati terendam banjir, 4.228 kepala keluarga (KK), 13.361 jiwa terkena dampak banjir, dan 322 jiwa yang mengungsi. "Sejumlah kecamatan yang terkena banjir, antara lain Juwana, Jakenan, Gabus, Sukolilo, Kayen, dan Margorejo," imbuh Kepala BPBD Pati Sanusi Siswoyo.
Editor : Kholistiono