Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Sri Sumarni Ternyata Pernah “Kena Santet”, Begini Kisahnya

Dani Agus
Sabtu, 11 Februari 2017 17:22:06
Bupati Grobogan Sri Sumarni (kiri) usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru lima lantai RSPR Purwodadi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni ternyata sempat diduga terkena santet. Ini karena saat itu Sri Sumarni merasakan sakit dan tubuhnya menguning. Pengalaman Sri Sumarni menderita penyakit itu diceritakan saat menghadiri peringatan HUT ke 50 Rumah Sakit Panti Rahayu (RSPR) Purwodadi, Sabtu (11/2/2017). "Benar lho, orang tua sempat menduga saya terkena ilmu santet. Waktu itu saya mengalami sakit selama berhari-hari tidak kunjung sembuh," katanya. Sri menceritakan, peristiwa itu sudah terjadi cukup lama. Tepatnya, saat ia masih SD. Orang tuanya sudah berupaya melakukan pengobatan tradisional ke mana-mana. Namun, sakit yang diderita tak kunjung hilang. Setelah itu, barulah ia dibawa berobat ke RSPR. Sri masih teringat ketika digendong ibunya untuk dibawa ke rumah sakit dengan jalan kaki. Yakni, dari Desa Karangsari, Kecamatan Brati sampai Purwodadi yang jaraknya sekitar 15 km. "Waktu itu, belum banyak kendaraan. Jadi saya dibawa ke rumah sakit sini digendong dan jalan kaki. Sehabis Subuh sudah berangkat," kenangnya. Setelah sampai di rumah sakit, ia lantas ditangani dokter. Setelah itu, dokter melakukan pemeriksaan cukup teliti. "Dari hasil pemeriksaan, saya ternyata terkena sakit kuning karena kurang gizi. Jadi, bukan kena santet seperti dugaan sebelumnya. Waktu itu, dunia medis belum berkembang seperti sekarang jadi ketika ada yang sakit sering diduga kena santet," kata Sri yang disambut gelak tawa undangan yang hadir dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu, Sri sempat melontarkan ucapan terima kasih pada pihak RSPR yang terus melakukan upaya untuk melengkapi fasilitas layanan kesehatan yang dimiliki. Selama ini, keberadaan RSPR dinilai sudah cukup membantu masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan. Selain acara ulang tahun, dalam kesempatan itu juga dilangsungkan dua agenda lainnya. Yakni, peletakan batu pertama pembangunan gedung baru RSPR setinggi lima lantai. Nantinya, gedung baru akan digunakan untuk beberapa tempat pelayanan. Antara lain, tempat diagnostic center, IGD, klinik rawat jalan, dan ruang rawat inap VIP / VVIP. "Pembangunan gedung dilakukan selama dua tahun. Targetnya, selesai pada 11 Februari 2019 bertepatan dengan ulang tahun RSPR," kata Direktur RSPR Purwodadi Sunarima. Satu agenda lagi adalah penandatanganan kerjasama antara pihak Jasa Raharja dengan Polres dan semua rumah sakit yang ada di Grobogan dalam hal klaim asuransi kecelakaan lalulintas. Acara penandatanganan dilakukan Kepala Cabang Jasa Raharja Jateng Eri Martajaya dengan Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning dan para direktur rumah sakit. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar