Jumat, 29 Maret 2024

Kartu Tani di Pati Baru Diberlakukan April 2017

Lismanto
Sabtu, 11 Februari 2017 09:19:00
Suasana pembagian kartu tani di Desa Kutoharjo, Pati beberapa waktu lalu. (MuriaNewsCom/Lismanto)
Murianews, Pati - Program Kartu Tani di Pati baru akan mulai berlaku efektif pada April 2017 mendatang. Dengan pemberlakuan aturan tersebut, petani di Pati yang tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Pangan Indonesia (SIMPI) tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. Pemberlakuan kartu tani mestinya mulai awal 2017. Namun, distribusi kartu tani yang belum selesai membuat pemberlakuan diundur hingga April 2017. Ketentuan tersebut sudah mendasarkan pada Surat Edaran dari Gubernur Jawa Tengah. "Distribusi yang belum selesai membuat kartu tani mulai diberlakukan secara efektif pada April 2017. Selain itu, pemutakhiran data di SIMPI juga terus dilakukan sehingga butuh waktu hingga April," ujar Kepala Dinas Pertanian Pati Muchtar Efendi, Sabtu (11/2/2017). Akibat dari pemberlakuan Kartu Tani tersebut, petani di Pati yang tidak memiliki Kartu Tani tidak bisa membeli pupuk bersubsidi yang harganya lebih murah di pasaran. Karena itu, petani masih punya waktu untuk membeli pupuk bersubsidi hingga 31 Maret 2017. Terkait dengan distribusi, Muchtar tidak bisa memastikan waktu selesainya Kartu Tani. Sebab, kewenangan menyalurkan kartu tersebut ada pada bank rekanan yang ditunjuk. Namun, dia memastikan bila sampai saat ini distribusi kartu tani di Pati sudah mencapai 84,2 persen. Kunarso, salah satu petani mengaku senang dengan adanya program Kartu Tani. Pasalnya, petani sudah memiliki alokasi pupuk yang ditentukan pemerintah karena memegang kartu tani. Karena itu, petani tidak khawatir dengan kekurangan pupuk. https://www.murianews.com/2017/01/23/106127/petani-di-pati-bisa-beli-pupuk-bersubsidi-tanpa-kartu-tani-hingga-maret-2017.html Dia berharap, program Kartu Tani bisa mengatasi problem kelangkaan pupuk yang sempat pernah terjadi di Pati. Kelangkaan pupuk terjadi biasanya terjadi karena adanya "mafia" yang membeli pupuk dari petani dan menjualnya lagi dengan harga yang lebih mahal. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar