Jumat, 29 Maret 2024

Jalan Nasional Penuh Lubang dan Dibiarkan Rusak

Akrom Hazami
Rabu, 8 Februari 2017 14:03:47
Akrom Hazami [email protected]
[caption id="attachment_107378" align="alignleft" width="150"]Akrom Hazami red_abc_cba@yahoo.com Akrom Hazami
[email protected][/caption] JALAN nasional saat ini benar-benar dibiarkan rusak. Kalau tak percaya, silakan cek jalur pantura di wilayah setempat. Di Kudus misalnya, kerusakan jalan benar-benar tampak. Seperti di jalan Kudus-Pati mulai Ngembalrejo-Gondoharum. Kerusakan di antaranya berupa lubang yang menganga. Dengan diameternya beragam. Mulai dari kecil sampai besar. Selain juga, tidak sedikit titik jalan bergelombang. Permukaan jalan rusak jelas membuat tidak nyaman penggunanya. Selain mengakibatkan membengkaknya biaya perawatan kendaraan, aktivitas ekonomi juga menjadi terhambat. Jalan rusak juga berakibat jatuhnya korban akibat kecelakaan. Siapa yang disalahkan? Semuanya akan diam. Pemerintah juga tidak mau disalahkan. Paling gampang, pengguna jalanlah yang harus hati-hati sendiri saat berkendara. Saat hujan tiba, permukaan jalan rusak itu tertutup air. Jika pengguna jalan tak hati-hati, maka akan fatal akibatnya. Tapi yang sering terjadi adalah, pengguna jalan sulit menghindari lubang. Terutama jika jaraknya terlalu dekat saat kendaraan dipacu dengan lebih cepat. Jalan itu tidak hanya menjadi penghubung antarkabupaten, tapi juga antarprovinsi. Soal penangangan jalan sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan anggaran. Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menganggarkan dana yang super banyak. Yakni Rp 3 triliun untuk jalan nasional di wilayah Jawa Tengah. Diketahui, proses lelang telah bejalan akhir 2016 dan diharapkan Maret 2017 kontrak kerja bisa ditandatangani. Anggaran itu meliputi pelebaran, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan. Warga berharap proses pekerjaan jalan tidak berlama- lama. Bukankah jalan mulus tidak harus menunggu momen Lebaran 2017. Setidaknya sembari menunggu proses pengerjaan dengan sumber anggaran pemerintah pusat, ada reaksi baik yang dilakukan. Di antara reaksi baik bisa dilakukan oleh instansi pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten/ kota. Mereka seyogyanya proaktif memperbaiki kerusakaan, meski melalui sistem tambal sulam sesuai kemampuan anggaran. Sehingga, lubang jalanan yang menganga lebar segera ditambal untuk memberi kenyamanan berkendara. Sudah banyak jumlah korban akibat kerusakaan jalan. Perbaikan jalan menjadi salah satu upaya mencegah kecelakaan kian bertambah. Sekali lagi, tambal sulam jadi solusi ketimbang jalan dibiarkan rusak. Jangan lama-lama membiarkan jalan rusak tanpa penanganan sigap. (*)

Baca Juga

Komentar