Ini Isi Status FB Pejabat Dinkominfo Jepara yang Bikin PLN Berang

MuriaNewsCom – PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY Area Kudus merasa gerah dan marah dengan status yang diunggah oleh Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Jepara Hadi Priyanto. Status di akun Facebook tersebut diunggah pada 29 Januari 2017.
Status tersebut berisi ungkapan sindiran kepada PLN karena di Jepara dalam beberapa waktu terakhir sering terjadi pemadaman listrik atau byar pet. Padahal di Jepara sendiri terdapat pembangkit listrik dengan kapasitas yang sangat besar. Penasaran dengan isi statusnya? Ini Isinya :
“Segenap Direksi PT. PLN (Persero) mengucapkan selamat menikmati mati lampu mohon maaf lahir & batin” tulis Hadi Priyanto di akun Facebooknya pada 29 Januari 2017 pukul 11.58 WIB.
Status tersebut juga disertai logo PLN. Hal ini yang kemudian membuat marah perusahaan listrik milik Negara tersebut, dan mengeluarkan surat somasi. Hadi juga langsung menghapus status tersebut dan memberikan pernyataan maaf sesuai dengan somasi yang dilayangkan PLN.
Status permintaan maaf itu diunggah pada Sabtu (4/2/2017) pukul 10.57 WIB. Dalam status permintaan maafnya ini, Hadi menyebut bukan hanya karena “takut” dengan somasi dari PLN, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap petugas lapangan PT PLN Ranting Jepara dan Bangsri telah bekerja keras untuk mengatasi masalah gangguan listrik.
“Saya harus minta maaf atas postingan saya terkait dengan pemasangan meme satire listrik byar pet di Jepara. Bukan semata karena saya mendapatkan somasi, tetapi karena saya sangat menghargai jerih lelah teman teman petugas lapangan PT. PLN Ranting Jepara dan Bangsri yang siang malam telah bekerja sangat keras untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Saya juga percaya, unggahan saya mendapatkan perhatian dari Direksi PT PLN untuk meningkatkan pelayanan pada kepada konsumen. Harapan kami sebagai konsumen, kejadian listrik mati tidak lagi terulang diwaktu yang akan datang. Kepada teman teman yang telah memberikan apresiasi saya ucapkan terima kasih”.
Editor : Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.