Jumat, 29 Maret 2024

Dishub Kudus Nilai Wacana Larangan Bus Peziarah ke Muria itu Terbaik

Faisol Hadi
Senin, 30 Januari 2017 19:39:43
Bus melintasi jalanan yang menuju Makam Sunan Muria di Kudus. (MuriaNewsCom/Faisol Hadi)
Murianews, Kudus - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus mewacanakan larangan bus wisata peziarah Sunan Muria melintas ke lokasi. Hal itu bertujuan untuk mengurangi tingkat kemacetan di akses menuju lokasi wisata religi tersebut. Kepala Dishub Didik Sugiharto mengatakan, pihaknya mengeluarkan wacana tersebut usai berpikir keras mencari solusi kemacetan. Sebab, pihaknya menyatakan jika bus peziarah merupakan salah satu pemicu kemacetan. "Jadi bus saja sudah penuh jalannya. Makanya kita buat rencana penanganannya yaitu dengan cara peziarah turun di terminal yang ditentukan. Kemudian mereka ganti naik angkutan khusus," kata Didik di tempat kerjanya kepada MuriaNewsCom, Senin (30/1/2017).  Cara tersebut merupakan hal terbaik saat ini. Dengan demikian, maka jalan akan longgar. Bahkan saat antarkendaraan simpangan, maka ruas jalan yang ada tidak sempit. "Saya berpikir banyak hal tentang rekayasa tersebut. Dan hasilnya memang cara tersebutlah yang terbaik saat ini," ungkapnya. Dengan mengubah tata kelola transportasi itu,  dia yakin akan muncul gejolak dari berbagai pihak. Namun itu dianggap tak lama. Lantaran cara yang ditempuh lebih pas. Hanya, bagi peziarah nantinya bakal mengeluarkan uang yang lebih banyak dengan adanya ongkos angkutan.  "Namun keselamatan jelas lebih penting ketimbang lainnya. Untuk itu angkot nanti juga bakal diseleksi dan dipilih yang memang benar-benar bagus," ungkapnya. Saat ini ongkos transportasi angkutan belum dibahas. Karena ini masih sebatas wacana. Pihaknya mengupayakan itu akan tuntas tahun ini. Terkait jumlah angkot, sekitar seribu unit bisa dimanfaatkan. Angkutan umum tersebut merupakan angkutan segala trayek di Kudus. Dengan jumlah yang banyak, kebutuhan transportasi bisa terpenuhi untuk peziarah Sunan Muria. Di kawasan Muria, angkutan umum yang bisa tertampung di terminal setempat bisa mencapai ratusan. Sedangkan kalau bis hanya mampu menampung 70 unit saja. Sebenarnya ada cara lain pemecahan masalah kemacetan yang muncul. Diantaranya adalah dengan membuat terminal yang tak jauh dari kawasan Colo. Lokasi yang dibidik adalah kawasan Kajar. Cara lainnya adalah memperluas area jalan. Hal itu dianggap sangat susah karena luasan jalan yang sudah mentok untuk dilebarkan. Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar